Dikutip dari Antara, Senin, 31 Januari 2022, harga minyak mentah berjangka Brent naik 92 sen atau 1,0 persen menjadi USD90,95 per barel pada pukul 00.51 GMT. Kontrak bulan depan untuk pengiriman Maret berakhir di kemudian hari.
Kontrak berjangka Brent paling aktif, untuk pengiriman April, diperdagangkan pada USD89,69 per barel, terangkat USD1,17 atau 1,3 persen. Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS terdongkrak 99 sen atau 1,1 persen menjadi USD87,81 per barel.
"Kecemasan yang mendasari tentang kekurangan pasokan global, ditambah dengan risiko geopolitik yang sedang berlangsung, telah menyebabkan pasar memulai minggu ini dengan catatan yang kuat," kata Analis Fujitomi Securities Co Ltd Toshitaka Tazawa.
"Dengan ekspektasi OPEC+ akan mempertahankan kebijakan peningkatan produksi bertahap yang ada, harga minyak kemungkinan akan tetap pada sentimen bullish minggu ini," katanya, memprediksi Brent akan tetap di atas USD90 per barel dan WTI menuju USD90 per barel.
Produsen utama di Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutu yang dipimpin oleh Rusia, secara kolektif dikenal sebagai OPEC+, telah menaikkan target produksi mereka setiap bulan sejak Agustus sebesar 400 ribu barel per hari (bph) saat mereka melepas rekor pengurangan produksi yang dibuat pada 2020.
Tetapi mereka gagal memenuhi target produksi mereka karena beberapa anggota kesulitan dengan keterbatasan kapasitas.
Pada pertemuan 2 Februari, OPEC+ kemungkinan akan tetap dengan rencana kenaikan target produksi minyaknya untuk Maret, beberapa sumber OPEC+ mengatakan kepada Reuters, karena melihat permintaan pulih meskipun ada risiko penurunan dari pandemi dan kenaikan suku bunga yang kian dekat.
Ketegangan antara Rusia dan Barat juga menopang harga minyak mentah. Rusia, produsen minyak terbesar kedua di dunia, dan Barat berselisih soal Ukraina, memicu kekhawatiran bahwa pasokan energi ke Eropa dapat terganggu.
Ketua NATO mengatakan Eropa perlu mendiversifikasi pasokan energinya ketika Inggris memperingatkan sangat mungkin Rusia ingin menyerang Ukraina. Pasar juga waspada atas situasi Timur Tengah setelah serangan di Uni Emirat Arab oleh kelompok Houthi Yaman.
Sementara itu, lebih dari 1.400 penerbangan AS dibatalkan pada Minggu 30 Januari 2022 setelah negara bagian timur laut AS dihantam badai musim dingin mematikan yang mendorong beberapa negara bagian untuk mengumumkan keadaan darurat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News