"Tahap pertama percobaan, yang bakal dilakukan hingga Maret 2022, akan fokus pada pengujian kelayakan teknis penerbitan, pendistribusian, dan penukaran mata uang digital bank sentral (CBDC)," kata BOJ, dilansir dari Channel News Asia, Selasa, 6 April 2021.
Usai tahap pertama, BOJ kemudian beralih ke eksperimen tahap kedua yang akan meneliti fungsi yang lebih rinci, seperti apakah menetapkan batas jumlah CBDC yang dapat dimiliki setiap entitas atau tidak.
"Jika perlu, bank sentral Jepang akan meluncurkan program percontohan yang melibatkan penyedia layanan pembayaran dan pengguna akhir," kata Direktur Eksekutif BOJ Shinichi Uchida.
"Meskipun tidak ada perubahan dalam sikap BOJ, saat ini tidak ada rencana untuk menerbitkan CBDC, kami yakin memulai eksperimen pada tahap ini adalah langkah yang diperlukan," tambah Uchida kepada komite pembuat kebijakan yang menyelidiki CBDC.
Sementara itu, bank sentral global sedang mengembangkan mata uang digital untuk memodernisasi sistem keuangan mereka, menangkal ancaman dari cryptocurrency, dan mempercepat pembayaran domestik dan internasional.
Sedangkan Tiongkok memimpin rencana tersebut, dengan BOJ telah mempercepat upaya untuk mengejar ketinggalan melalui rencana yang diumumkan pada Oktober untuk mulai bereksperimen tentang cara mengoperasikan mata uang digitalnya sendiri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id