Mengumumkan rencana untuk mengubah citra perusahaan investasi pembangunan milik pemerintah CDC sebagai British International Investment (BII), Kementerian Luar Negeri Inggris mengatakan langkah itu adalah bagian dari strategi untuk memperdalam hubungan ekonomi, keamanan, dan pembangunan secara global.
"Terlalu banyak negara yang berutang dengan investasi terikat dan kami ingin memberikan alternatif yang jujur dan andal yang akan memungkinkan negara-negara itu tumbuh," kata Menteri Luar Negeri Inggris Liz Truss, dilansir dari Channel News Asia, Jumat, 26 November 2021.
BII akan memiliki sembilan miliar pound (USD12 miliar) keuangan pada 2025, kata Truss. Selain melanjutkan tugas CDC di Afrika dan Asia Selatan saat ini, BII juga akan berinvestasi di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah di Indo-Pasifik dan Karibia.
"Ini akan dipimpin oleh Diana Layfield, Presiden Kemitraan EMEA di Google, dan juga akan bermitra dengan pasar modal dan dana kekayaan negara untuk meningkatkan pembiayaan," kata Pemerintah Inggris.
Didirikan pada 1948, CDC memiliki investasi di lebih dari 1.000 bisnis di negara berkembang, dengan total aset bersih 6,8 miliar pound dan portofolio 5,2 miliar pound. BII akan fokus pada investasi dalam transisi ke energi bersih dan infrastruktur untuk mendukungnya, dan diharap investasi tersebut juga memiliki manfaat perdagangan bagi Inggris dari waktu ke waktu.
"Ini sangat sejalan dengan agenda perdagangan kami. Ini semua tentang membantu negara-negara mendapatkan perdagangan dan investasi yang mereka butuhkan untuk dapat berdiri di atas kaki mereka sendiri," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News