Alibaba. Foto ; AFP.
Alibaba. Foto ; AFP.

Alibaba Cloud Penetrasi Bisnis Pusat Data di Korea dan Thailand

Arif Wicaksono • 20 Oktober 2021 15:46
Jakarta: Alibaba Cloud, tulang punggung teknologi digital dan inteligensi dari Alibaba Group, berencana mendirikan dua pusat data baru di Korea dan Thailand, guna membantu perusahaan lokal menjalankan inovasi digital mereka. Selain itu, Alibaba Cloud juga meluncurkan berbagai produk dan solusi digital. Alibaba Cloud berkomitmen untuk berinvestasi di Korea dan Thailand.
 
Pusat data ini akan berperan sebagai tulang punggung infrastruktur dalam mendukung aktivitas ekonomi digital di negara tersebut, termasuk perjalanan perusahaan lokal dalam bertransformasi digital. Bisnis lokal di Korea dengan berbagai skala bisnis, akan dapat menerapkan beban kerja terpenting sambil menikmati layanan cloud yang lebih andal berlatensi rendah.  
 
Sedangkan di Thailand, pusat data akan menawarkan beragam produk dan solusi yang sejalan dengan Thailand 4.0 -strategi 20 tahun pemerintah Thailand untuk mempromosikan inovasi digital dan pengembangan teknologi berkelanjutan.

"Sebagai salah satu dari tiga penyedia layanan cloud terkemuka di dunia, kami berkomitmen untuk membawa infrastruktur cloud berskala besar kelas dunia ke Korea dan Thailand, sehingga kami dapat membantu bisnis lokal menjadi yang terdepan dalam transformasi digital," kata General Manager of International Business Alibaba Cloud Intelligence Selina Yuan, dalam keterangan resminya, Rabu, 20 Oktober 2021.
 
"Dengan wawasan dan pengalaman bisnis yang kami miliki dalam melayani pelanggan global, kami yakin dapat membantu pelanggan lokal di Korea dan Thailand dalam memenuhi kebutuhan digitalisasi bisnis mereka dari segi teknologi dan pelayanan," jelas dia.
 
Untuk melengkapi investasi infrastrukturnya, Alibaba Cloud juga telah meluncurkan teknologi, produk, dan solusi untuk membuat sistem cloud publik menjadi lebih mudah diakses oleh perusahaan dan pengembang, melalui upaya peningkatan keamanan, ketersediaan, dan kemampuan beradaptasi pada sistem cloud native dan lingkungan on-premise.
 
Untuk mendukung kebutuhan komputasi pelanggan yang terus berkembang di cloud, Alibaba Cloud meluncurkan Arsitektur ApasaraCompute Shenlong generasi keempat yang memiliki kemampuan terdepan dalam hal elastisitas kontainer, penyimpanan, kinerja Input dan output (IO), latensi, dan keamanan tingkat cip.
 
Arsitektur Shenlong yang dapat berkembang sendiri (self-developed) ini, telah diperbarui agar mendukung aplikasi intensif data, dengan penyimpanan Input/output Operations Per Second (IOPS) meningkat 300 persen menjadi 3 Juta IOPS, jaringan Packets Per Second (PPS) meningkat lebih dari 100 persen menjadi 50 Juta PPS, sementara itu latensi IO penyimpanan dan jaringan diturunkan masing-masing hingga 30 dan 16 mikrodetik.
 
Dalam arsitektur Shenlong generasi ke-4, Alibaba Cloud juga meluncurkan satu-satunya jaringan Remote Direct Memory Access (RDMA) skala besar di industri dengan latensi serendah lima mikrodetik, yang mampu lebih mempercepat aplikasi intensif data di cloud. Misalnya, arsitektur Shenlong yang diperbarui dengan RDMA dapat meningkatkan kinerja komputasi dalam AI intensif data dan skenario percikan big data sebesar 30 persen dibandingkan dengan kinerja arus utama jaringan Transmission Control Protocol (TCP) di cloud.
 
Untuk mendukung kebutuhan hybrid cloud perusahaan, Alibaba Cloud telah meluncurkan DBStack terbaru (berdasarkan Kubernetes) yang dapat membawa sistem database cloud native ke sistem on-premise perusahaan. Dengan DBStack, bisnis yang belum siap untuk bermigrasi sepenuhnya ke cloud publik masih dapat menikmati manfaat cloud publik dengan aman di lingkungan sistem on-premise mereka, memperkuat proses digitalisasi dalam industri keuangan, transportasi, dan telekomunikasi.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan