Wallstreet. Foto : AFP.
Wallstreet. Foto : AFP.

Investor Masih Optimistis, Wall Street Lanjutkan Kenaikan

Arif Wicaksono • 24 Februari 2024 08:30
New York: Laju bursa saham Wall Street bervariasi pada penutupan perdagangan kemarin. Bursa saham paman sam melanjutkan kenaikan ditengah keyakinan terhadap ekonomi global.
 
baca juga:  Dow Jones Cetak Rekor, Nasdaq Paling Banyak Raup Cuan

Dikutip dari CNBC International, Sabtu, 24 Januari 2024, Indeks komposit S&P 500 naik 0,03 persen. Indeks komposit Nasdaq minus 0,28 persen. Kemudian Indeks komposit Dow Jones Industrial Averege (DJIA) naik 0,16 persen.
 
Saham-saham yang menopang laju Indeks adalah Palo Alto, Dominon Energy, ETSY Inc, Adobe Inc, serta IBM. Kemudian saham-saham yang menurun adalah Apple Inc, Boeing Co, Warner Bros Discovery, Paramount Global.
 
Saham-saham Eropa ditutup lebih tinggi pada hari Jumat, melanjutkan momentum positif setelah indeks acuan pan-Eropa berakhir pada rekor tertinggi.

Setelah awal minggu yang lambat, indeks regional Stoxx 600 naik lebih tinggi selama dua sesi terakhir karena gabungan data dan pendapatan, naik 0,4 persen pada hari Jumat. Saham otomotif naik 1 persen sementara saham teknologi turun 0,33 persen.
 
Pendapatan dari Standard Chartered menunjukkan peningkatan laba sebelum pajak sebesar 18 persen mendorong saham naik 9,8 persen.
 
Sementara itu, saham Allianz merosot 3,2 persen setelah laba operasional kuartal keempat di divisi properti berada di bawah ekspektasi.
 
Kepercayaan konsumen Inggris merosot pada bulan Februari, data survei baru dari GfK menunjukkan pada hari Jumat, menunjukkan bahwa inflasi yang lebih tinggi terus membebani harapan perbaikan ekonomi.
 
Di Asia-Pasifik, pasar saham sebagian besar berakhir lebih tinggi, dengan saham Tiongkok naik untuk sesi kesembilan berturut-turut karena investor mencerna data harga properti.

didorong kecerdasan buatan

Pasar global mencapai rekor tertinggi pada minggu ini karena hiruk pikuk seputar kecerdasan buatan meningkatkan sentimen risiko dan harapan kembalinya pertumbuhan ekonomi.
 
Namun beberapa investor mendesak agar berhati-hati, menunjukkan bahwa valuasi saham teknologi tinggi dapat menempatkan reli pada risiko.
 
CEO manajer kekayaan Allianz, yang memiliki aset yang dikelola sekitar USD1,85 triliun, Oliver Bäte, mengatakan bahwa hal tersebut terlihat sangat berbahaya di luar sana.
 
“Kami sangat berhati-hati terhadap beberapa penilaian di sektor teknologi,” kata dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan