Kelapa Sawit. Foto : MI/GIno Hadi.
Kelapa Sawit. Foto : MI/GIno Hadi.

Malaysia Prediksi Total Ekspor Minyak Sawit ke Tiongkok Terkoreksi

Antara • 19 Juli 2022 18:56
Kuala Lumpur: Menteri komoditas Malaysia memperingatkan ekspor minyak sawitnya ke Tiongkok akan terus dipengaruhi oleh tantangan ekonomi global dan impor. Secara keseluruhan, ekspor minyak sawit pembeli terbesar kedua dunia itu kemungkinan akan menurun.
 
Menurut data Dewan Minyak Sawit Malaysia, ekspor Malaysia ke Tiongkok selama paruh pertama tahun ini telah anjlok 24 persen dari periode yang sama tahun lalu karena harga yang melambung tinggi karena kelangkaan minyak nabati global menghambat penimbunan.
 
baca juga: Ekspor Tiongkok Kembali Bangkit di Juni 2022

Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi dalam kunjungannya ke Malaysia pekan lalu mengatakan Tiongkok siap mengimpor lebih banyak minyak sawit dan produk pertanian lainnya. Menteri komoditas Malaysia Zuraida Kamaruddin mengatakan kementeriannya optimis Tiongkok akan meningkatkan impor minyak sawitnya meskipun ada tantangan global saat ini.
 
Namun, dia memperingatkan tidak mungkin total impor global Tiongkok pada 2022 mendekati volume yang tercatat tahun lalu, dengan alasan lingkungan suku bunga tinggi, tekanan inflasi, dan kekhawatiran resesi. Zuraida memperkirakan total impor minyak sawit Tiongkok pada 2022 sebesar 4,8 juta ton berdasarkan asumsi volume impor selama paruh kedua tahun ini setara dengan tahun sebelumnya.

"Beberapa faktor yang mempengaruhi harga minyak sawit, seperti permintaan dari sektor hilir, situasi kedelai di Tiongkok, kebijakan Indonesia untuk menahan kenaikan harga minyak sawit domestik, dan ketatnya pasokan minyak nabati global, akan terus mempengaruhi harga minyak sawit. prospek impor minyak sawit Tiongkok dari Malaysia," kata Zuraida, dikutip dari Channel News Asia, Selasa, 19 Juli 2022.
 
Harga minyak sawit mentah patokan Malaysia dalam beberapa pekan terakhir jatuh ke tingkat yang terlihat sebelum konflik Rusia-Ukraina, yang memicu kekurangan minyak nabati global. Itu diperdagangkan pada 3.904 ringgit (USD876,12) per ton pada Selasa, 19 Juli 2022.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan