Setelah berhasil melunasi utangnya dalam mata uang asing sejak awal apa yang disebut Moskow sebagai operasi militer khusus di Ukraina pada 24 Februari, Rusia menghadapi kesulitan dengan pembayaran valuta asing pada Eurobonds-nya.
Pada Rabu waktu setempat, Rusia mengatakan telah membayar rubel kepada pemegang Eurobonds berdenominasi dolar yang jatuh tempo pada 2022 dan 2042 karena bank asing telah menolak untuk memproses perintah membayar USD649 juta kepada pemegang surat utang negaranya.
"Kami akan melakukan segalanya sehingga kreditur menerima uang yang mereka investasikan dari Federasi Rusia," kata Siluanov, dilansir dari Antara, Jumat, 8 April 2022.
Menurut kantor berita Interfax, Siluanov mengatakan, perusahan monopoli yang dikelola negara Russian Railways (RZhD) tidak diizinkan untuk membayar dolar pada Eurobonds dan perusahaan akan membayar rubel sebagai gantinya.
"Namun demikian, kewajiban akan dipenuhi sebagai Federasi Rusia, RZhD akan melakukannya dalam rubel," kata Siluanov.
Rusia belum gagal membayar utang luar negerinya sejak mengingkari pembayaran yang jatuh tempo setelah Revolusi Bolshevik 1917, tetapi obligasinya telah menjadi titik nyala dalam krisis diplomatik atas Ukraina dan sanksi saling balas antara Moskow dan Barat.
Menurut Interfax, Siluanov juga mengatakan kementeriannya akan merekomendasikan bank-bank untuk tidak membayar dividen atas hasil keuangan 2021 mereka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News