Ilustrasi. FOTO: N’Djamena, Chad/AFP
Ilustrasi. FOTO: N’Djamena, Chad/AFP

Pengetatan Moneter Agresif Picu Emas Dunia Tergelincir

Antara • 21 April 2022 07:01
Chicago: Emas sedikit melemah pada akhir perdagangan Rabu waktu setempat (Kamis pagi WIB). Emas terseret oleh kekhawatiran pengetatan moneter yang agresif oleh Federal Reserve, tetapi melemahnya dolar serta perlambatan pertumbuhan ekonomi karena perang di Ukraina membatasi penurunan lebih lanjut.
 
Mengutip Antara, Kamis, 21 April 2022, kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni di divisi Comex New York Exchange, tergelincir USD3,4 atau 0,17 persen menjadi USD1.955,60 per ons.
 
Emas berjangka anjlok USD27,4 atau 1,4 persen menjadi USD1.959,00 pada Selasa, 19 April, setelah meningkat sebanyak USD11,5 atau 0,58 persen menjadi USD1.986,40 per ons pada Senin, 18 April, dan jatuh sebanyak USD9,8 atau 0,49 persen menjadi USD1.974,90 pada Kamis, 14 April, menjelang libur Paskah.

Inflasi yang tinggi mendorong pengetatan yang lebih agresif dari Federal Reserve. Pedagang mungkin takut akan lebih banyak lagi yang akan datang, dan konsekuensi ekonomi dari langkah kebijakan tersebut.
 
Para analis pasar berbicara tentang puncak inflasi AS dan pertumbuhan ekonomi yang melambat, yang mungkin sedikit mengurangi daya tarik emas. Dana Moneter Internasional memangkas perkiraan pertumbuhan global menjadi 3,6 persen pada 2022 dari perkiraan Januari sebesar 4,4 persen, mengutip inflasi dan konflik Rusia-Ukraina sebagai faktornya.
 
"Kami semakin dekat dengan peluang beli emas, kami melakukan aksi jual korektif yang bagus dan ada peluang di sini untuk bergerak lebih tinggi," kata Ahli Strategi Pasar Senior RJO Futures Daniel Pavilonis.
 
Pada Selasa, emas turun sekitar 1,4 persen karena komentar hawkish dari pejabat Fed mendorong dolar dan imbal hasil obligasi Pemerintah AS 10-tahun ke tertinggi multi-tahun. Sementara emas dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi, kenaikan suku bunga AS meningkatkan peluang kerugian memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.

Inflasi akan mulai turun

Presiden Federal Reserve San Francisco Mary Daly memperkirakan inflasi akan mulai turun dan berada di target 2,0 persen Fed dalam lima tahun. Pedagang berjangka dana Fed memperkirakan suku bunga acuan naik menjadi 1,32 persen pada Juni, dan menjadi 2,80 persen pada Februari mendatang, dari 0,33 persen sekarang.
 
"Emas telah berkinerja relatif baik, naik sekitar 7,0 persen tahun ini, meskipun imbal hasil riil meningkat dan dolar menguat," kata Analis Saxo Bank Ole Hansen.
 
"Kekhawatiran inflasi dan pertumbuhan keduanya telah "didorong oleh perang" dan dikombinasikan dengan volatilitas di pasar ekuitas dan obligasi, investor semakin mencari tempat berlindung yang aman," tambah Hansen.
 
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Mei turun 12 sen atau 0,47 persen, menjadi USD25,271 per ons. Sedangkan platinum untuk pengiriman Juli turun sebanyak USD1,7 atau 0,17 persen menjadi USD987 per ons.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan