Dikutip Xinhua, Sabtu, 17 Juni 2023, indeks Dow Jones Industrial Average tergelincir 108,94 poin atau 0,32 persen menjadi menetap di 34.299,12 poin. Indeks S&P 500 berkurang 16,25 poin atau 0,37 persen menjadi berakhir di 4.409,59 poin. Indeks Komposit Nasdaq kehilangan 93,25 poin atau 0,68 persen menjadi ditutup di 13.689,57 poin.
Delapan dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona merah, dengan jasa-jasa komunikasi dan teknologi memimpin penurunan yang masing-masing melemah 1,0 persen dan 0,83 persen. Sektor utilitas dan material memimpin penguatan dengan masing-masing naik 0,53 persen dan 0,11 persen.
Saham-saham AS tergelincir pada Jumat, 16 Juni 2023, meski tetap berada di jalur kenaikan mingguan setelah jeda hawkish Fed pada Rabu, 14 Juni 2023.
Wall Street tampaknya menyambut tanda-tanda siklus pengetatan Fed telah membantu meredakan tekanan harga. Sementara dua pejabat Fed memperingatkan bank sentral mungkin harus menaikkan suku bunga lebih lanjut buat menjinakkan inflasi.
Redam gejolak inflasi
Gubernur Fed Christopher Waller mengatakan inflasi inti yang tidak bergerak membutuhkan pengetatan lebih banyak untuk mencoba menurunkannya.
Sementara itu, Presiden Fed Richmond, Thomas Barkin mengatakan inflasi tetap terlalu tinggi, jika data tidak mendukung inflasi mereda, ia merasa nyaman untuk melakukan lebih banyak (pengetatan).
"Saham-saham AS siap untuk akhir pekan yang panjang ketika para pedagang kelelahan dari minggu yang penuh dengan peristiwa berdampak tinggi sekalipun tidak menggagalkan momentum dalam ekuitas. Sikap hawkish The Fed diikuti oleh pengingat hawkish lebih lanjut oleh Barkin dan Waller," kata analis pasar senior di OANDA Edward Moya.
Pedagang memutuskan untuk mengambil beberapa keuntungan setelah reli yang kuat, catat Vladimir Zernov, analis pemasok informasi pasar FX Empire. Sambil mempertimbangkan pernyataan pejabat Fed, investor juga memperhatikan data terkait konsumen terbaru.
Baca juga: Nasdaq dan S&P Cetak Penutupan Tertinggi dalam 14 Bulan |
Sentimen konsumen naik
University of Michigan melaporkan indeks sentimen konsumen naik pada Juni ke level tertinggi empat bulan di 63,9, naik dari 59,2 pada Mei. Sementara itu, ekspektasi inflasi konsumen turun untuk bulan kedua berturut-turut, jatuh menjadi 3,3 persen pada Juni dari 4,2 persen pada Mei.
Survei awal sentimen konsumen University of Michigan mendukung harapan untuk soft landing. Ekspektasi inflasi konsumen tahun depan turun dari 4,2 persen menjadi 3,3 persen.
Sentimen dan ekspektasi meningkat karena pasar tenaga kerja secara bertahap melemah dan mengikuti optimisme dari kesepakatan utang yang dapat dicapai Kongres.
"Sulit membayangkan prospek ekonomi AS dapat tetap sehat dan proses disinflasi tetap kokoh," terang Moya menambahkan.
*Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id*
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News