Ilustrasi. FOTO: PAUL FAITH/AFP
Ilustrasi. FOTO: PAUL FAITH/AFP

Imbal Hasil Obligasi AS Kembali Naik, Kemilau Emas Dunia Tergerus

Antara • 13 Maret 2021 08:29
Chicago: Harga emas sedikit melemah pada akhir perdagangan Jumat waktu setempat (Sabtu WIB), menghentikan kenaikan tiga hari berturut-turut. Kondisi itu terjadi setelah kemunduran dolar AS dan penurunan di pasar ekuitas tak mampu mengimbangi tekanan dari kenaikan imbal hasil obligasi Pemerintah AS, namun menguat 1,3 persen untuk minggu ini.
 
Mengutip Antara, Sabtu, 13 Maret 2021, kontrak harga emas paling aktif untuk pengiriman April di divisi Comex New York Exchange, terkikis USD2,80 atau 0,16 persen menjadi USD1.719,80 per ons. Sehari sebelumnya, Kamis, 11 Maret, emas berjangka naik tipis USD0,8 atau 0,05 persen menjadi USD1.722,60.
 
Harga emas berjangka menguat USD4,9 atau 0,29 persen menjadi USD1.721,80 per ons pada Rabu, 10 Maret, setelah melonjak USD38,9 atau 2,32 persen menjadi USD1.716,90 pada Selasa, 9 Maret, dan anjlok sebanyak USD20,5 atau 1,21 persen menjadi USD1.678,00 pada Senin, 8 Maret.
"Kami telah melihat sedikit kelemahan dalam (indeks) dolar AS, yang merosot dari sekitar 92 menjadi 91,6 sekarang. Ada sedikit risiko dari sentimen dan saya menduga tingkat psikologis USD1.700 di mana orang tidak benar-benar siap untuk turun menghasilkan sedikit kebangkitan di pasar emas," kata Kepala Strategi Komoditas TD Securities, Bart Melek.
 
Imbal hasil obligasi Pemerintah AS 10-tahun yang dijadikan acuan, naik setinggi 1,642 persen, puncak dalam lebih dari satu tahun. Sementara itu, indeks dolar memangkas keuntungan, membuat harga emas lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.
 
Beberapa investor memandang emas sebagai lindung nilai terhadap inflasi yang lebih tinggi yang dapat mengikuti langkah-langkah stimulus, tetapi imbal hasil obligasi pemerintah yang lebih tinggi menumpulkan beberapa daya tarik komoditas non-imbal hasil.
 
Presiden Joe Biden menandatangani rancangan undang-undang stimulus USD1,9 triliun menjadi undang-undang dan mengatakan dia sedang bekerja untuk membuat Amerika Serikat lebih dekat ke keadaan normal pada 4 Juli.
 
"Dengan permintaan fisik yang memberikan alasan, kami ragu harga emas akan turun di bawah USD1.600 per ons tahun ini," kata analis Capital Economics dalam sebuah catatan.
 
Namun, harga emas mendapat tekanan tambahan ketika University of Michigan melaporkan bahwa indeks sentimen konsumen awal naik menjadi 83 poin pada Maret, dari 76,8 pada Februari.
 
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Mei turun 28,20 sen atau 1,08 persen menjadi USD25,911 per ons. Sedangkan platinum untuk pengiriman April turun sebanyak USD2,00 atau 0,17 persen menjadi USD1.200,30 per ons.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id

(ABD)



LEAVE A COMMENT
LOADING

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif