"Ekonomi Taiwan tumbuh 2,98 persen pada 2020 dibandingkan dengan pencapaian pada 2019," ungkap Kantor Statistik Taiwan, dilansir dari CNBC International, Selasa 2 Februari 2021.
Pencapaian itu mengalahkan perkiraan 2,58 persen dari bank sentral Taiwan dan mengalahkan pertumbuhan Vietnam yang tercatat 2,9 persen. Sebelumnya, beberapa ekonom telah memperkirakan Vietnam akan menjadi ekonomi dengan pertumbuhan tercepat di Asia pada 2020.
Ekspansi Taiwan tahun lalu juga lebih tinggi dari pertumbuhan Tiongkok yakni 2,3 persen setahun penuh pada 2020. Taiwan melampaui tetangga raksasanya pada 1990, ketika pertumbuhan ekonominya mencapai 5,5 persen, mengalahkan ekonomi Tiongkok yang hanya 3,9 persen, data resmi dari kedua belah pihak menunjukkan.
"Pada 2020 telah menjadi tahun rekor bagi Taiwan, dan kami berharap bintang itu terus bersinar," tulis Ekonom Bank Inggris Barclays Angela Hsieh, setelah Taiwan merilis angka tersebut.
Hsieh mengatakan kekuatan ekspor Taiwan pada paruh kedua tahun lalu -terutama semikonduktor- membantu ekonomi dengan mudah meminimalkan hambatan apapun akibat pandemi covid-19. Ia menaikkan perkiraannya untuk pertumbuhan Taiwan 2021 sebesar 1,2 poin menjadi 5,2 persen atau jauh lebih tinggi daripada proyeksi resmi sebesar 3,83 persen.
Taiwan juga relatif sukses dalam menahan penyebaran covid-19, memungkinkan ekonominya menghindari penguncian ketat yang dialami oleh negara lain secara global. Pada Minggu, menurut Pusat Pengendalian Penyakit Taiwan, Taiwan melaporkan 911 infeksi yang dikonfirmasi dan delapan kematian.
Taiwan adalah pembangkit tenaga listrik dalam produksi semikonduktor, yang merupakan komponen penting yang menggerakkan produk dari mobil, hingga komputer dan telepon seluler. Permintaan cip melonjak secara global ketika pandemi covid-19 memaksa orang untuk menghabiskan lebih banyak waktu di dalam rumah.
Penguncian wilayah dan mobilitas memicu peningkatan penjualan barang elektronik konsumen seperti laptop. Baru-baru ini, kekurangan semikonduktor global menyebabkan beberapa produsen mobil -termasuk produsen mobil Amerika Ford Motor dan Nissan Motor dari Jepang- menghentikan produksi di beberapa pabrik mereka.
Ekonom TS Lombard memperkirakan Taiwan dan Korea Selatan menyumbang 83 persen dari produksi cip prosesor global dan 70 persen dari output cip memori -yang berarti dua ekonomi Asia Timur memiliki status hampir menjadi monopoli di kedua segmen industri.
"Dominasi itu akan memungkinkan Taiwan dan Korea Selatan untuk meningkatkan kepentingan strategis mereka yang meningkat guna keuntungan ekonomi dan politik dari AS dan Tiongkok, dua pelanggan terbesar mereka," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News