Mengutip Antara, Selasa, 12 Oktober 2021, minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Desember terangkat USD1,26 atau 1,5 persen menjadi USD83,65 per barel. Brent mencapai puncak sesinya di USD84,60 merupakan posisi tertinggi sejak Oktober 2018.
Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman November meningkat USD1,17 atau 1,5 persen menjadi USD80,52 per barel, setelah menyentuh level tertinggi sejak akhir 2014 di USD82,18.
Laju pemulihan ekonomi pun meningkatkan permintaan energi pada saat produksi minyak melambat karena negara-negara produsen mengurangi pasokannya selama pandemi.
Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya, OPEC+, telah menahan diri untuk tidak meningkatkan pasokan bahkan ketika harga naik. Namun pada Juli, kelompok tersebut setuju untuk mendorong produksi sebesar 400 ribu barel per hari guna mencapai target 5,8 juta barel per hari.
Sementara itu, harga listrik juga melonjak ke rekor tertinggi dalam beberapa pekan terakhir didorong oleh minimnya pasokan di Asia, Eropa, dan Amerika Serikat. Melonjaknya harga gas alam turut mendorong pembangkit listrik beralih ke minyak.
"Semuanya sangat terfokus pada kurangnya pasokan yang kembali pada saat permintaan tampak meningkat kembali," kata analis minyak utama di Kpler, Matt Smith.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News