Ilustrasi. FOTO: ERIC BARADAT/AFP
Ilustrasi. FOTO: ERIC BARADAT/AFP

Bank Dunia: Varian Delta Perlambat Ekonomi Asia Timur dan Pasifik

Antara • 28 September 2021 12:06
Washington: Bank Dunia dalam laporan ekonomi terbaru menyatakan pemulihan di kawasan Asia Timur dan Pasifik telah dirusak oleh penyebaran varian delta covid-19. Varian delta kemungkinan memperlambat pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan ketidaksetaraan di kawasan tersebut.
 
"Aktivitas ekonomi mulai melambat pada kuartal II-2021, dan perkiraan pertumbuhan telah diturunkan untuk sebagian besar negara di kawasan ini," ungkap World Bank East Asia and Pacific Fall 2021 Economic Update, dilansir dari Antara, Selasa, 28 September 2021.
 
Sementara ekonomi Tiongkok, Bank Dunia memproyeksikan, tumbuh sebesar 8,5 persen, wilayah lainnya diperkirakan tumbuh sebesar 2,5 persen, hampir dua poin lebih rendah dari perkiraan pada April 2021.

"Pemulihan ekonomi negara-negara berkembang Asia Timur dan Pasifik menghadapi pembalikan nasib," kata Wakil Presiden Bank Dunia untuk Asia Timur dan Pasifik Manuela Ferro.
 
"Padahal pada 2020 wilayah tersebut menahan covid-19 sementara wilayah lain di dunia berjuang, peningkatan kasus covid-19 pada 2021 telah menurunkan prospek pertumbuhan untuk 2021," tambahnya.
 
Laporan tersebut memperkirakan sebagian besar negara di kawasan ini, termasuk Indonesia dan Filipina, dapat memvaksinasi lebih dari 60 persen populasi mereka pada paruh pertama 2022. Meski hal itu tidak akan menghilangkan infeksi covid-19, namun akan secara signifikan mengurangi angka kematian, memungkinkan dimulainya kembali aktivitas perekonomian.
 
"Kerusakan yang diakibatkan oleh kebangkitan dan persistensi covid-19 kemungkinan akan mengganggu pertumbuhan dan meningkatkan ketidaksetaraan dalam jangka panjang," kata Bank Dunia.
 
"Vaksinasi dan pengujian yang dipercepat untuk mengendalikan infeksi covid-19 dapat menghidupkan kembali kegiatan ekonomi di negara-negara yang sedang berjuang pada paruh pertama 2022, dan menggandakan tingkat pertumbuhan mereka tahun depan," kata Kepala Ekonom Bank Dunia Asia Timur dan Pasifik Aaditya Mattoo.
 
"Tetapi dalam jangka panjang, hanya reformasi yang lebih dalam yang dapat mencegah pertumbuhan yang lebih lambat dan meningkatkan ketidaksetaraan, kombinasi pemiskinan yang belum pernah terjadi di kawasan ini dalam abad ini," tambahnya.
 
Bank Dunia mengatakan kawasan tersebut perlu melakukan upaya serius di empat bidang untuk menghadapi peningkatan virus korona: mengatasi keraguan vaksin dan keterbatasan kapasitas distribusi; meningkatkan pengujian dan penelusuran; peningkatan produksi vaksin regional; dan memperkuat sistem kesehatan lokal.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan