Kuota Kazakhstan untuk Desember mencapai 1,556 juta barel per hari. "Bekas republik Soviet akan melakukan yang terbaik untuk meningkatkan kesesuaiannya selama sisa bulan ini," kata Kementerian Energi Kazakhstan, dilansir dari Channel News Asia, Kamis, 23 Desember 2021.
Sementara itu, Badan Energi Internasional atau International Energy Agency (IEA) memperkirakan permintaan minyak lebih rendah dari yang diharapkan pada tahun depan. Kondisi itu pada akhirnya membuat IEA merevisi turun prospeknya sebesar 100 ribu barel per hari untuk sisa tahun ini dan 2022.
Dalam Laporan Pasar Minyaknya, IEA mengatakan, permintaan minyak global sekarang diperkirakan naik 5,4 juta barel per hari pada 2021 dan 3,3 juta barel per hari pada 2022 untuk mencapai tingkat pra-pandemi 99,5 juta barel per hari secara global.
Pemulihan diperkirakan dipengaruhi oleh lonjakan kasus covid-19 baru, dengan bahan bakar jet terpukul keras, kata laporan IEA. Penulisnya mencatat bahwa munculnya varian baru covid-19 bernama Omicron telah membawa pembatasan baru pada perjalanan internasional.
Namun, IEA menambahkan, pemulihan yang sudah berlangsung diperkirakan tidak akan sepenuhnya tergelincir meski peningkatan kasus covid baru diperkirakan memperlambat permintaan. Tentu diharapkan pandemi ini bisa segera berakhir dan indikator perekonomian mampu kembali normal.
Terlepas dari ketidakpastian ini, produksi siap untuk melampaui permintaan mulai Desember, kata laporan IEA, dipimpin oleh peningkatan produksi dari AS dan negara-negara OPEC+. Tren kenaikan ini akan berlanjut hingga 2022, kata IEA, dengan AS, Kanada, dan Brasil bersiap untuk memompa pada tingkat tahunan tertinggi yang pernah ada.
"Arab Saudi dan Rusia juga bisa mencapai rekor jika sisa pemotongan OPEC+ dibatalkan sepenuhnya. Dalam hal ini, pasokan global akan melonjak sebesar 6,4 juta barel per hari di tahun depan dibandingkan dengan kenaikan 1,5 juta barel per hari di 2021," pungkas IEA.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News