Mengutip The Business Times, Senin, 7 November 2022, Otoritas Umum untuk Statistik Arab Saudi mengatakan pertumbuhan sebagian besar didorong oleh peningkatan 14,5 persen dalam kegiatan minyak. Sementara kegiatan non-minyak meningkat 5,6 persen.
Sedangkan produk domestik bruto riil kuartal kedua naik 12,2 persen, Kerajaan melaporkan pada September, melebihi perkiraan awal pada akhir Juli dari pertumbuhan 11,8 persen di belakang harga minyak yang lebih tinggi. Sementara itu, Kementerian Keuangan Arab Saudi secara terpisah melaporkan angka fiskal Arab Saudi untuk kuartal ketiga.
Sedangkan pendapatan tercatat 301,87 miliar riyal atau naik 24 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya. Beban naik 22 persen menjadi 287,73 miliar riyal pada kuartal ketiga, dibandingkan dengan periode tahun sebelumnya. Surplus anggaran sebesar 14,14 miliar riyal untuk kuartal ketiga, dan pendapatan minyak 229,02 miliar riyal.
Baca: Ssst! Ada Temuan Cadangan Minyak dan Gas Baru di Sumatra Selatan |
Meskipun pendapatan dan beban lebih tinggi dari tahun ke tahun, namun ada sedikit kemunduran dibandingkan dengan kuartal kedua, dengan pendapatan 370,36 miliar dan beban 292,46 miliar.
"Surplus fiskal menyempit di kuartal ketiga dalam kuartalan didukung oleh pendapatan yang lebih rendah, baik minyak maupun non-minyak, dan meskipun ada sedikit kemunduran dalam pengeluaran pemerintah dari level kuartal kedua," kata Kepala Ekonom Abu Dhabi Commercial Bank Monica Malik.
"Namun demikian, Arab Saudi berada dalam posisi untuk mewujudkan surplus fiskal yang sehat pada 2022 dengan peningkatan pendapatan minyak tahunan yang kuat," pungkas Malik.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News