Ilustrasi. FOTO: AFP
Ilustrasi. FOTO: AFP

Harga Emas Dunia Tergerus Inflasi AS yang Panas

Antara • 14 September 2022 07:00
Chicago: Harga emas dunia merosot tajam pada akhir perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu pagi WIB), menghentikan kenaikan dua sesi berturut-turut. Hal itu karena dolar menguat setelah data inflasi AS kian panas memicu ekspektasi pasar untuk kenaikan suku bunga yang lebih besar oleh Federal Reserve.
 
Mengutip Antara, Rabu, 14 September 2022, kontrak harga emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange, anjlok USD23,2 atau 1,33 persen menjadi USD1.717,40 per ons, mengembalikan kenaikan sekitar USD20 atau lebih dari 1,0 persen dalam dua sesi sebelumnya.
 
Harga emas berjangka terkerek USD12 atau 0,69 persen menjadi USD1.740,60 pada Senin, 12 September, setelah menguat USD8,40 atau 0,49 persen menjadi USD1.728,60 pada Jumat, 9 September, dan tergelincir USD7,60 atau 0,44 persen menjadi USD1.720,20 pada Kamis, 8 September.


Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan Indeks Harga Konsumen (IHK) AS, yang melacak sebagian besar barang dan jasa, naik 0,1 persen bulan ke bulan dan 8,3 persen tahun ke tahun pada Agustus. Tidak termasuk biaya makanan dan energi yang mudah berubah, IHK naik 0,6 persen dari Juli dan 6,3 persen dari bulan yang sama pada 2021.
Baca: Dipelototi Jokowi, Gubernur Babel Kumpulkan Bupati dan Pedagang Tekan Inflasi

Indeks yang lebih tinggi dari yang diperkirakan mendorong dolar AS lebih kuat dan memicu ekspektasi pasar untuk kenaikan suku bunga yang lebih besar oleh Federal Reserve (Fed) dalam upaya untuk mengekang inflasi yang kian panas.
 
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya yang dipimpin oleh euro, mencapai tertinggi intraday 109,49, naik untuk pertama kalinya dalam lima sesi, didukung oleh data IHK dan ekspektasi suku bunga yang lebih hawkish.
 
The Fed telah menaikkan suku bunga sebesar 225 basis poin dalam empat kenaikan sejak Maret, dengan dua kali kenaikan 75 basis poin berturut-turut pada Juni dan Juli. Pedagang pasar uang memperkirakan kenaikan 75 basis poin ketiga ketika bank sentral bertemu pada 21 September untuk memutuskan suku bunga.

 
"Emas hancur setelah laporan inflasi yang membakar, benar-benar mengatur ulang ekspektasi investor tentang kapan Fed akan mengakhiri siklus pengetatan mereka," kata Analis Oanda Ed Moya.
 
Sementara itu, harga logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember turun 36,9 sen atau 1,86 persen, menjadi USD19,491 per ons. Kemudian platinum untuk pengiriman Oktober turun sebanyak USD20,5 atau 2,27 persen menjadi USD883,70 per ons.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan