Ilustrasi. FOTO: AFP
Ilustrasi. FOTO: AFP

Redam Krisis Pangan Global, Ukraina-Rusia Siap Teken Kesepakatan terkait Ekspor Biji-Bijian

Angga Bratadharma • 25 Juli 2022 09:09
Ankara: Ukraina dan Rusia bakal menandatangani kesepakatan yang sulit dipahami yang dirancang untuk membantu meringankan krisis pangan global yang disebabkan oleh terhambatnya ekspor biji-bijian di Laut Hitam. Sejauh ini harga pangan di dunia melonjak dan belum terlihat turun signifikan.

Kesepakatan besar pertama antara pihak-pihak yang bertikai sejak invasi Rusia ke tetangganya pada Februari datang dengan melonjaknya harga pangan global dan orang-orang di beberapa negara termiskin di dunia menghadapi kelaparan. Kondisi ini tentu patut dicarikan solusinya demi kepentingan bersama.
 
Mengutip The Business Times, Senin, 25 Juli 2022, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dijadwalkan tiba di Turki untuk upacara penandatanganan di Istana Dolmabahce Istanbul yang mewah di Selat Bosphorus.
 
"Perjanjian ekspor biji-bijian, yang sangat penting untuk ketahanan pangan global, akan ditandatangani di Istanbul di bawah naungan Presiden (Recep Tayyip) Erdogan dan Sekretaris Jenderal PBB Guterres bersama dengan delegasi Ukraina dan Rusia," kata Juru Bicara Pemimpin Turki Ibrahim Kalin.
Baca: Menkeu AS: Kami Tidak Biarkan Tiongkok Dominasi Bahan Baku dan Teknologi

Sebanyak 25 juta ton gandum dan biji-bijian lainnya telah diblokir di pelabuhan Ukraina oleh kapal perang Rusia dan ranjau darat yang telah diletakkan Kyiv untuk mencegah serangan amfibi yang ditakuti.

Pembicaraan langsung pertama antara delegasi militer pihak yang bertikai sejak Maret –yang dihadiri di Istanbul pekan lalu oleh pejabat Turki dan PBB– menghasilkan rancangan awal untuk menyelesaikan kebuntuan.
 
Kedua pihak seharusnya bertemu lagi minggu ini untuk kemungkinan penandatanganan kesepakatan formal. Tetapi Presiden Rusia Vladimir Putin mengancam akan menggagalkan pembicaraan dengan memperingatkan bahwa ia mengharapkan kesepakatan apapun untuk juga mengatasi ekspor biji-bijian yang diblokir negaranya sendiri.
 
Perang lima bulan sedang terjadi di salah satu wilayah paling subur di Eropa oleh dua produsen biji-bijian terbesar di dunia. Hampir semua biji-bijian biasanya dikirim ke luar wilayah melintasi Laut Hitam.
 
Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengakui kekhawatiran Putin. "Ketika kita menyelesaikan masalah ini, tidak hanya akan dibuka jalur ekspor gandum dan minyak bunga matahari dari Ukraina, tetapi juga untuk produk dari Rusia," katanya.
 
"Bahkan jika produk Rusia ini tidak terkena sanksi, ada hambatan terkait transportasi laut, asuransi, dan sistem perbankan. Amerika Serikat dan UE telah memberikan janji untuk mencabut ini," pungkasnya.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan