"Bergerak lebih cepat di awal siklus kenaikan jelas menunjukkan komitmen kami untuk menurunkan inflasi ke target jangka menengah kami," kata Lagarde, dilansir dari Antara, Rabu, 21 September 2022.
Karena inflasi di kawasan euro melayang pada tingkat historis tinggi, tambahnya, ECB menaikkan suku bunga utama dua kali tahun ini dengan total 125 basis poin. Ketua ECB menegaskan bahwa inflasi di kawasan euro, yang dulunya rendah untuk waktu yang lama, sekarang terlalu tinggi.
Dia memperingatkan kawasan euro berada dalam 10 bulan berturut-turut dengan tingkat inflasi tertinggi dan akan terus demikian dalam waktu dekat. Hambatan pasokan, ditambah dengan permintaan jasa yang terpendam telah menyebabkan inflasi meluas ke industri barang dan jasa-jasa.
Baca: Kemenkeu Anggarkan Rp156 Triliun untuk Pensiun hingga THR ASN Tahun Depan |
Lonjakan harga energi, yang dimulai ketika pasokan dibatasi dan diperparah konflik Ukraina telah menjadi sumber utama inflasi di kawasan euro. Ketika Uni Eropa mencoba menurunkan ketergantungannya pada energi Rusia dan bertransisi ke energi hijau, Lagarde percaya hal itu akan memngaruhi pasokan dan harga-harga jika harga energi lebih tinggi berlangsung lama.
Mengingat inflasi tinggi yang terus-menerus di kawasan euro, lanjutnya, ECB perlu menormalkan kebijakan moneter dan menyesuaikan suku bunga sebanyak yang diperlukan untuk mencapai target inflasi ECB dalam jangka menengah.
"Kami tidak akan membiarkan fase inflasi tinggi ini memengaruhi perilaku ekonomi dan menciptakan masalah inflasi yang berkepanjangan," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News