baca juga: Arab Saudi Lirik Investasi Sawit di Indonesia |
Laporan Indeks Energi tahunan Forum Ekonomi Dunia mengungkapkan Kerajaan Arab Saudi memimpin wilayah Timur Tengah, bergerak dari peringkat 81 pada 2021 menjadi 57 pada 2023. Studi 2021 didasarkan pada 115 negara, dan studi saat ini di 120 negara.
Hasilnya sejalan dengan Visi Arab Saudi 2030, yang bertujuan untuk mendiversifikasi ekonomi negara dan membantunya menjadi lebih berkelanjutan.
“Negara ini telah lama menjadi pemain dominan di pasar minyak, dan dalam beberapa tahun terakhir telah mengalami transisi energi yang signifikan, menyadari kebutuhan untuk beralih ke energi terbarukan dan mengurangi jejak karbonnya,” ujar laporan tersebut dikutip dari Arab News, Senin, 31 Juli 2023.
Menurut laporan tersebut, lompatan peringkat dapat dikaitkan dengan beberapa inisiatif hijau yang diambil Kerajaan, seperti mendirikan Regional Voluntary Carbon Market C, inisiatif sejenis pertama di wilayah tersebut.
Terlepas dari kemajuan substansial, Arab Saudi masih memiliki ruang untuk mengurangi intensitas energi dan karbon, tegas laporan tersebut.
Laporan tersebut juga mencatat Kerajaan Arab Saudi dapat memperluas sumber daya terbarukan dan menerapkan teknologi penangkapan karbon.
Selain itu, laporan tersebut juga menunjukkan pada 2030 Kerajaan telah berjanji 50 persen energinya akan berasal dari sumber terbarukan. Inisiatif Hijau Saudi juga memimpin beberapa upaya ambisius untuk menurunkan emisi dan mengubah bauran listrik domestik.
Laporan lebih lanjut menunjukkan Kerajaan Arab Saudi dapat menjadi pemimpin yang kuat dalam transisi energi dengan mengembangkan investasi bersama, program penelitian, pelatihan, dan pendidikan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News