"Akses untuk mendapatkan vaksin dan transparansi dalam kebijakan kesehatan merupakan hal yang fundamental untuk pembukaan akses perjalanan yang aman dan menghubungkan kembali kawasan APEC," ujar Menko Airlangga dikutip dari keterangan tertulis, Jumat, 18 November 2022.
Ia mendorong interoperability sertifikat vaksinasi di antara ekonomi APEC, dengan cara mengakui dan menerima berbagai macam jenis vaksin, yang mana Indonesia telah mempeloporinya dengan mengakui 98 jenis vaksin berbeda dari ekonomi APEC dan terus melakukan asesmen untuk pengakuan lebih banyak jenis vaksin covid-19.
"Perbedaan jenis vaksin antarekonomi tidak perlu menjadi penghambat untuk pelaku perjalanan dalam kawasan APEC," ujar Menko Airlangga
Baca juga: Para Menteri APEC Diajak Berkolaborasi Dukung Transisi Hijau dan Transfer Teknologi |
Lebih lanjut, Ia menggarisbawahi peran penting konektivitas digital yang telah menjadi bagian tidak terpisahkan kehidupan masyarakat, yang mana Indonesia telah membangun interoperabilitas aplikasi pelacakan covid-19 PeduliLindungi dengan aplikasi pelacakan lainnya, seperti TraceTogether (Singapura), Tawakkalna (Saudi Arabia), dan European Union DCC (Uni Eropa).
Selain itu, ia masih melihat adanya tantangan untuk mewujudkan konektivitas digital, salah satunya digital divide yang terjadi baik di dalam maupun antarekonomi APEC.
"APEC perlu mempromosikan interkonektivitas kawasan yang lebih luas. APEC dapat menjadi solusi untuk menjawab tantangan yang ditimbulkan. Public-Private-Partnership dapat kita dorong untuk pengembangan infrastruktur digital dan sumber daya manusia," kata Menko Airlangga.
Ia juga menyampaikan pentingnya solidaritas global yang telah terbukti saat pandemi covid-19 melanda dunia. "Pandemi covid-19 menunjukkan kepada kita bahwa global solidarity bukan hanya jargon. Tidak ada yang benar-benar aman, sampai seluruh dunia aman," kata Menko Airlangga.
*Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id*
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News