Mengutip Antara, Selasa, 9 Februari 2021, indeks FTSE 100 tergerus 0,22 persen atau 14,39 poin menjadi 6.489,33 poin pada Jumat, 5 Februari. Sebelumnya sempat melemah 0,06 persen atau 4,10 poin menjadi 6.503,72 pada Kamis, 4 Februari. Serta menyusut 0,14 persen atau 8,83 poin menjadi 6.507,82 pada Rabu, 3 Februari.
Evraz, perusahaan pertambangan dan pembuatan baja multinasional yang terintegrasi secara vertikal, melambung 4,05 persen, menjadi pencetak keuntungan teratas dari saham-saham unggulan. Diikuti oleh perusahaan minyak, gas dan petrokimia BP yang melonjak 3,93 persen, serta perusahaan pertambangan multinasional Inggris Anglo American meningkat 3,90 persen.
Sementara itu JD Sports Fashion, sebuah perusahaan ritel fashion olahraga, berkinerja paling buruk di antara saham-saham unggulan, dengan harga sahamnya kehilangan 2,86 persen.
Disusul oleh saham perusahaan jaringan perhotelan dan restoran multinasional Inggris Whitbread yang terpangkas 2,41 persen, serta perusahaan ritel bahan makanan dan produk makanan khusus daring Ocado Group jatuh 2,21 persen.
Di sisi lain, Wall Street mencetak rekor penutupan tertinggi sepanjang masa pada Senin waktu setempat (Selasa WIB). Bursa saham Amerika Serikat (AS) terangkat optimisme investor yang dipicu oleh prospek pemulihan ekonomi lebih cepat dari krisis kesehatan global, didorong oleh peningkatan stimulus dan peluncuran vaksin yang dipercepat.
Ketiga indeks saham utama AS menguat, dengan Indeks S&P 500 dan Indeks Dow Jones membukukan kenaikan hari keenam berturut-turut, kemenangan beruntun terpanjang sejak Agustus. Perusahaan-perusahaan kecil, yang akan mendapatkan keuntungan terbesar dari rebound ekonomi, mengungguli rekan-rekan mereka yang lebih besar.
Indeks Dow Jones Industrial Average bertambah 237,52 poin atau 0,76 persen menjadi 31.385,76. Indeks S&P 500 menguat 28,76 poin atau 0,74 persen menjadi 3.915,59. Indeks Komposit Nasdaq ditutup meningkat 131,35 poin atau 0,95 persen menjadi 13.987,64.
Sebanyak 10 dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona hijau, dengan sektor energi melonjak 4,17 persen, memimpin kenaikan. Namun, sektor utilitas tergelincir 0,78 persen, satu-satunya kelompok yang menurun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News