Ia tidak menampik dukungan pemerintah di seluruh dunia telah melindungi kerusakan ekonomi akibat pandemi. Akan tetapi, tambahnya, kebijakan yang diambil berpotensi 'menutupi ukuran permasalahan sebenarnya' yang dihadapi perusahaan dan rumah tangga. Masalah itu, lanjutnya, akan muncul ketika tindakan dukungan dibatalkan.
"Jadi saya pikir kita akan melihat peningkatan dalam default atau gagal bayar dan pelanggaran di seluruh dunia pada tahun depan," kata Gupta, dilansir dari CNBC, Rabu, 9 Desember 2020.
Ini bukan pertama kalinya Gupta memperingatkan tentang terjadinya default secara global. Karenanya, Gupta mengatakan bahwa DBS -seperti banyak bank di seluruh dunia- dalam beberapa bulan terakhir meningkatkan cadangannya untuk mengantisipasi potensi terjadinya kerugian dalam kredit.
Dari Januari hingga September, DBS telah menyisihkan dana cadangan 2,49 miliar dolar Singapura (sekitar USD1,87 miliar) atau lebih dari empat kali lipat jumlah pada periode yang sama tahun lalu. Hal itu diungkapkan DBS dalam rilis pendapatan kuartal ketiga di bulan lalu.
"Sekarang, apakah cadangan tersebut memadai dari dugaan siapa pun. Saya diam-diam yakin bahwa kami telah melakukan (pencadangan) cukup banyak," tuturnya.
Gupta menambahkan DBS akan terus berjuang dengan meningkatkan margin pinjaman mengingat suku bunga global diperkirakan tetap lebih rendah untuk waktu yang lebih lama. Tetapi peningkatan aktivitas ekonomi pada kuartal ketiga dan potensi pendinginan dalam ketegangan AS-Tiongkok dapat membantu mengimbangi risiko dari suku bunga yang lebih rendah.
Dirinya memberikan contoh bahwa aktivitas di ekonomi Asia Utara seperti Tiongkok, Korea Selatan, dan Taiwan hampir kembali ke level sebelum covid-19. Kondisi itu diharapkan Gupta bisa membantu keberlanjutan bisnis di masa mendatang.
"Saya pikir dengan Pemerintahan AS yang baru, jika retorika (perselisihan) antara AS dan Tiongkok sedikit mereda, saya pikir itu akan menenangkan saraf pasar dan itu bisa membantu juga (bisnis kembali tumbuh dan menunjang pemulihan ekonomi)," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News