Mengutip Xinhua, Selasa, 12 April 2022, indeks Dow Jones Industrial Average turun sebanyak 413,04 poin atau 1,19 persen menjadi 34.308,08. Sedangkan indeks S&P 500 turun 75,75 poin atau 1,69 persen menjadi 4.412,53. Lalu indeks Komposit Nasdaq turun 299,04 poin atau 2,18 persen menjadi 13.411,96.
Semua 11 sektor utama S&P 500 berakhir di warna merah, dengan sektor energi dan teknologi masing-masing turun 3,11 persen dan 2,6 persen, memimpin penurunan.
Perusahaan Tiongkok yang terdaftar di AS diperdagangkan sebagian besar lebih rendah dengan tujuh dari 10 saham teratas menurut bobotnya dalam indeks S&P AS Listed Tiongkok 50 mengakhiri hari dengan catatan suram.
Kenaikan cepat dalam imbal hasil obligasi membuat investor menilai kembali apakah harga telah berjalan terlalu tinggi untuk saham. Imbal hasil obligasi treasury 10 tahun AS mencapai 2,79 persen pada Senin, mencapai level tertinggi dalam tiga tahun. Sementara imbal hasil pada obligasi treasury 30 tahun juga naik, karena investor bertaruh pada pengetatan kebijakan agresif dari Federal Reserve.
Imbal hasil obligasi yang lebih tinggi membuat keuntungan di masa depan kurang berharga dalam kondisi saat ini, tantangan khusus untuk saham teknologi yang tumbuh cepat yang harganya mencerminkan ekspektasi untuk pendapatan yang akan mengalir dalam beberapa tahun dari sekarang, catat para ahli.
Untuk pekan yang berakhir Jumat kemarin, Dow dan S&P 500 masing-masing turun 0,3 persen dan 1,3 persen, sedangkan Nasdaq yang sarat teknologi turun 3,9 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id