Ekonomi Tiongkok. Foto : AFP.
Ekonomi Tiongkok. Foto : AFP.

Perusahaan Tiongkok Keluarkan Strategi Baru Hadapi Perlambatan Ekonomi

Antara • 23 Juli 2024 12:01
Jakarta: The International Institute of Management and Development (IMD) merilis hasil riset Indikator Transformasi Perusahaan China 2024 (CCTI) untuk mengetahui sejumlah strategi baru perusahaan Tiongkok dalam menghadapi gelombang perlambatan ekonomi.
 
baca juga: Indef Nilai Penerapan BMAD oleh KADI Tidak Tepat

Perekonomian Tiongkok secara tahunan (yoy) di kuartal II-2024 tercatat hanya tumbuh 4,7 persen, merosot dari pertumbuhan ekonomi era sebelumnya.
 
"Berbeda dengan perusahaan multinasional asing yang biasanya telah mengalami beberapa kali transformasi signifikan, sebagian besar perusahaan Tiongkok baru mengalami perubahan besar-besaran seperti saat ini untuk pertama kali,” kata Direktur Riset CCTI IMD Mark Greeven, dilansir Antara, Selasa, 23 Juli 2024.
 
IMD mengidentifikasi lima kunci keberhasilan sejumlah perusahaan yang berhasil tetap unggul menghadapi gelombang perubahan ekonomi negara tersebut.

Pertama, strategi inovasi, riset, dan pengembangan. Berdasarkan riset CCTI, perusahaan yang selalu berinovasi berhasil menjadi pemimpin pasar di berbagai industri.
 
Perusahaan yang inovatif sangat fleksibel merespons perubahan situasi pasar yang menjadi kunci keberhasilan bisnis mereka saat ini dan di masa depan.
 
Kedua, interaksi pelanggan. Memahami dan memenuhi kebutuhan pelanggan menjadi faktor kunci agar perusahaan bisa mempertahankan keunggulan kompetitif menghadapi perubahan pasar.
 
Pemanfaatan platform media sosial dan niaga-el (e-commerce) membantu interaksi dengan pelanggan, promosi produk, dan mengumpulkan wawasan untuk memahami kebutuhan konsumen.
 
Ketiga, diversifikasi bisnis. Perusahaan yang melakukan diversifikasi produk dan ekspansi pasar menunjukkan ketahanan dan bisa lebih beradaptasi menghadapi fluktuasi.
 
Keempat, kebijakan pemerintah Tiongkok. Perusahaan yang berhasil selaras dan memanfaatkan peluang dari kebijakan dan inisiatif pemerintah Tiongkok, terbukti berhasil meraup keuntungan, terutama di sektor kendaraan dengan energi terbarukan.
 
Kelima, fokus pada ESG. Memperhatikan faktor lingkungan, sosial, dan tata kelola menjadi kunci kesuksesan jangka panjang dan daya tarik bagi para investor.

Kenaikan industri kendaraan listrik

Mark Greeven menjelaskan, untuk sektor industri kendaraan dengan energi terbarukan, perusahaan Tiongkok berhasil tumbuh pesat berkat beberapa faktor berikut; dukungan pemerintah, pesatnya peningkatan teknologi, dan perubahan preferensi pelanggan.
 
Pangsa pasar merek Tiongkok dapat meningkat pesat dari 41,2 persen pada 2021 menjadi 56,1 persen dalam lima bulan pertama 2024. Di sektor ini, sejumlah merek dalam negeri masih mendominasi seperti BYD dan Geely. Ada pula pemain baru seperti Xpeng, Li Auto, dan NIO. Tesla masih jadi satu-satunya merek asing yang masuk lima besar.
 
Beberapa merek Jerman dan Jepang tidak masuk dalam pemeringkatan ini karena kendaraan energi terbarukan mereka tidak kuat atau tidak memiliki merek khusus. Sementara itu di sektor Material Baru (New Material), kemampuan transformasi dan inovasi perusahaan multinasional dari luar Tiongkok masih mendominasi.
 
Namun, terdapat dua perusahaan lokal Tiongkok yang berhasil menembus peringkat 10 teratas. Kedua perusahaan itu adalah Beijing Eastspring Material Technology dan Sembcorp.
 
Di sektor makanan dan minuman, perusahaan Tiongkok merupakan salah satu yang terbesar dan paling cepat pertumbuhannya di dunia. Industri ini mengalami perubahan perilaku pelanggan yang lebih memilih opsi makanan dan minuman yang lebih sehat serta inovasi rasa.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan