Menurut pernyataan yang diposting di situs web lembaga pembiayaan global, lebih dari setengah pembiayaan berasal dari Asosiasi Pembangunan Internasional, dana Bank Dunia untuk negara-negara termiskin di dunia, dan dalam bentuk hibah atau persyaratan yang sangat lunak.
"Sejak awal pandemi, Kelompok Bank Dunia telah menyetujui lebih dari USD150 miliar untuk memerangi dampak kesehatan, ekonomi, dan sosial dari pandemi," ujar pernyataan Bank Dunia, dilansir dari Xinhua, Rabu, 7 Juli 2021.
Paket pembiayaan yang dikucurkan Bank Dunia diklaim fleksibel. Negara-negara tersebut dapat menggunakan uang itu untuk memperoleh dosis melalui Covax, sebuah Tim Tugas Akuisisi Vaksin Afrika (AVATT), atau sumber lain.
Selain itu, pendanaan juga dapat digunakan untuk memperkuat sistem kesehatan seperti rantai dingin vaksin, pelatihan petugas kesehatan, sistem data dan informasi, dan kampanye komunikasi dan penjangkauan untuk memastikan penerimaan vaksinasi.
Menurut pernyataan itu, Bank Dunia bermitra dengan Uni Afrika dan Pusat Pengendalian Penyakit Afrika (CDC Afrika) untuk mendukung inisiatif AVATT bersaama sumber daya yang memungkinkan negara-negara untuk membeli dan menyebarkan vaksin hingga 400 juta orang di seluruh Afrika.
Bank Dunia juga mengadakan gugus tugas dengan Dana Moneter Internasional (IMF), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), dan mitra lainnya untuk melacak, mengoordinasikan, dan memajukan pengiriman vaksin covid-19 ke negara-negara berkembang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News