Eropa sekarang memiliki proyek untuk membangun baterai listrik sebesar 38 gigafactories dengan output tahunan gabungan 1.000 gigawatt jam (GWh) dan perkiraan biaya 40 miliar euro (USD 48 miliar), menurut laporan bulan Juni oleh Transport & Environment, sebuah organisasi non-pemerintah.
"Pasokan tahunan ini dapat dicapai pada 2029-2030 dan akan setara dengan produksi 16,7 juta kendaraan listrik berbasis baterai," kata juru bicara T&E dikutip dari Channel News Asia, Minggu, 20 Juni 2021.
"Mengingat peningkatan permintaan yang luar biasa, ada kepentingan besar bagi produsen untuk mematahkan oligopoli pembuat baterai," kata Eric Kirstetter, seorang analis sektor di perusahaan konsultan Roland Berger.
"Mereka juga harus memastikan akses ke bahan untuk elektroda (anoda dan katoda), yang akan menentukan harga dan ketersediaan baterai," tambahnya.
Di Swedia, start-up Northvolt berharap mencapai produksi tahunan 150 GWh di Eropa pada 2030, dengan satu pabrik sedang dibangun sekarang dan dua pabrik yang jauh lebih besar. Northvolt sebelumnya mengatakan bahwa kapasitas produksi akan mencapai 32 GWh pada 2024, atau setara dengan 600 ribu kendaraan listrik per tahun.
Dalam laporan lain, Transport & Environment mengatakan kendaraan listrik baterai dapat dijual di 27 negara Uni Eropa pada 2035 Hal ini bisa tercapai jika pembuat kebijakan memperkenalkan target CO2 yang lebih ketat dan dukungan kuat infrastruktur untuk mengisi daya mobil.
Pembuat mobil, yang berada di bawah tekanan untuk beralih dari kendaraan bahan bakar fosil, telah berinvestasi ke dalam produksi baterai. Raksasa Jerman Volkswagen telah berinvestasi di Northvolt dan juga berencana untuk membangun lima pabrik baterai lainnya.
Stellantis, yang memiliki merek seperti Alfa Romeo, Chrysler, Citroen, Dodge dan Fiat, sedang mengerjakan dua pabriknya sendiri, sementara perintis listrik Tesla ingin menjadikan gigafactory masa depannya di dekat Berlin salah satu yang terbesar di dunia dengan kapasitas 250 GWh pada 2030.
Pemerintah Eropa mendukung proyek tersebut karena mereka ingin benua tersebut mempertahankan peran utama dalam tren pembuatan mobil masa depan.
Pabrikan Asia juga berinvestasi di Eropa, dengan masuknya AESC untuk bekerja sama dengan Toyota dan Renault di Inggris dan Prancis. Dua perusahaan Korea Selatan, LG Chem dan SKI, juga telah membuka pabrik di Polandia dan Hungaria. CATL Tiongkok sedang membangun satu pabrik di Jerman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id