Harga minyak dan komoditas lainnya meroket dan pasar sangat bergejolak sejak invasi Rusia ke Ukraina bulan lalu. "Jika ketegangan berkepanjangan atau meningkat lebih lanjut, penurunan harga untuk prospek pertumbuhan tahun ini mungkin perlu dinyatakan dalam poin persentase," tulis Analis Citigroup Nathan Sheets, dilansir dari Channel News Asia, Rabu, 9 Maret 2022.
Sheets menambahkan hilangnya pertumbuhan PDB akan terbatas pada beberapa persepuluh poin persentase, dengan beban terbesar dirasakan di Eropa. Tiongkok menekankan pada stabilitas ekonomi sebagai prioritas utamanya, karena ekonomi terbesar kedua di dunia itu menargetkan pertumbuhan ekonomi sekitar 5,5 persen di tahun ini.
"Citigroup percaya level ini padat dengan metrik apapun, meskipun lambat dibandingkan dengan level sebelum pandemi," tuturnya.
Ia menambahkan peningkatan ekspansi di pasar negara berkembang Asia bersama dengan pasar tenaga kerja AS yang kuat juga merupakan faktor yang akan mendukung pertumbuhan global. Adapun pengusaha swasta AS mempekerjakan lebih banyak pekerja dari yang diharapkan pada Februari.
Kemudian data untuk bulan sebelumnya direvisi lebih tinggi untuk menunjukkan kenaikan pekerjaan yang kuat daripada kerugian, sejalan dengan laporan lain yang telah melukiskan gambaran optimistis pasar tenaga kerja
Untuk menyeimbangkan ekonomi global, inflasi, dan guncangan pasokan komoditas, Sheets berpandangan, bank sentral akan memilih untuk sedikit lebih bertahap daripada yang seharusnya mengenai kenaikan suku bunga mereka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News