Dikutip dari Channel News Asia, Selasa, 31 Mei 2022, Indeks Manajer Pembelian (PMI) non-manufaktur Tiongkok resmi naik menjadi 47,8 di Mei, dari 41,9 di April, menurut data dari Biro Statistik Nasional Tiongkok.
Angka di atas tanda 50 poin menunjukkan ekspansi dalam aktivitas sementara angka di bawah menunjukkan kontraksi.
Bahkan dengan pelonggaran pembatasan covid-19 di seluruh Tiongkok, konsumen kemungkinan menghindari berbelanja dan makan di luar karena khawatir tertular covid-19 dan berpotensi dikarantina.
PMI komposit resmi Tiongkok, yang mencakup aktivitas manufaktur dan jasa, berada di 48,4, dibandingkan dengan 42,7 pada April 2022.
Perdana Menteri Tiongkok Li Keqiang mengungkapkan ekonomi Tiongkok dalam beberapa hal bernasib lebih buruk daripada 2020 ketika pandemi covid-19 pertama kali muncul.
Peringatan Li menambah tekanan Beijing mungkin kehilangan target PDB dengan selisih besar tahun ini karena tetap fokus pada pengendalian infeksi covid-19 melalui kontrol yang ketat.
Li meminta para pejabat untuk memastikan pengangguran turun dan ekonomi beroperasi dalam kisaran yang wajar pada kuartal kedua tahun ini, media pemerintah mengutipnya.
Sementara itu tingkat pengangguran negara yang disurvei naik menjadi 6,1 persen pada April, tertinggi sejak Februari 2020.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News