Mengutip Antara, Kamis, 12 Januari 2023, euro menyentuh USD1,07765, tertinggi sejak 31 Mei dengan dolar AS baru-baru ini melemah, karena para pedagang bertaruh Federal Reserve tidak perlu menaikkan suku bunga secepat dan setinggi yang diperkirakan sebelumnya untuk menjinakkan inflasi yang sangat tinggi.
Euro terakhir naik 0,15 persen pada USD1,07515. Dolar telah kehilangan hampir 12 persen terhadap mata uang tunggal sejak mencapai puncak 20 tahun pada September, karena data terus menunjukkan bahwa kenaikan suku bunga Fed memiliki pengaruh yang dimaksudkan untuk mendinginkan ekonomi dan memperlambat inflasi.
Investor sangat fokus pada data IHK (Indeks Harga Konsumen) AS yang akan dirilis pada Kamis, karena pembicara Fed mengatakan langkah mereka selanjutnya akan bergantung pada data.
Baca: Perempuan Milenial Bakal Paling Doyan Belanja di Ramadan 2023 |
Perkiraan pasar berjangka menunjukkan sekarang condong ke peluang 75 persen untuk kenaikan seperempat poin bulan depan, dengan suku bunga target Fed mencapai 4,947 persen pada Juni sebelum jatuh ke 4,465 persen pada Desember.
"Pembicara Fed tetap bersikukuh bahwa suku bunga tidak akan dipotong dalam waktu dekat, namun pasar menilai kenaikan penuh tahun ini pada akhir tahun. Jika pemotongan itu diperkirakan, hambatan dolar AS dapat mereda," kata Analis ANZ Research dalam catatan untuk klien.
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap sekeranjang mata uang, termasuk euro, sedikit berubah, naik 0,01 persen pada 103,26. Sementara euro mendapat manfaat dari prospek pertumbuhan yang membaik di zona euro, kurangnya aliran masuk ke mata uang bersama mungkin disebabkan oleh risiko berkelanjutan yang terkait dengan kendala pasokan gas alam.
Harga gas alam telah jatuh ke level terendah dalam hampir satu setengah tahun di tengah musim dingin yang sejuk dan tingkat persediaan yang sehat. Namun risiko tetap ada dari perang Rusia di Ukraina, yang mengganggu pasokan tahun lalu.
Di tempat lain, pembukaan kembali Tiongkok telah mendukung sentimen dan mengangkat mata uang Asia terhadap dolar. Yuan Tiongkok hampir mencapai level tertinggi lima bulan di 6,7763. Dolar Australia naik tipis 0,17 persen menjadi USD0,6905, setelah data menunjukkan laju inflasi tahunan meningkat menjadi 7,3 persen pada November.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News