Bukan sekadar janji, Gates sudah menyiapkan rencana detail melalui Bill & Melinda Gates Foundation, yayasan yang selama ini aktif membantu sektor kesehatan, pendidikan, dan pengentasan kemiskinan di dunia.
“Orang-orang akan mengatakan banyak hal tentang saya ketika saya meninggal, tetapi saya bertekad bahwa 'dia meninggal dalam keadaan kaya' tidak akan menjadi salah satu dari mereka,” tulis Gates dalam blog pribadinya yang dilansir kembali dari BBC, Sabtu, 10 Mei 2025.
Saat ini, kekayaan bersih Gates mencapai sekitar USD108 miliar atau setara dengan Rp1.700 triliun lebih. Tapi bagi miliarder berusia 69 tahun ini, kekayaan sebesar itu akan lebih berguna jika disalurkan untuk kemanusiaan.
Dana abadi hingga USD200 miliar
Sejak berdiri, Gates Foundation sudah menyumbangkan USD100 miliar untuk berbagai proyek global.Ke depan, yayasan ini ditargetkan menghabiskan USD200 miliar lagi dalam 20 tahun mendatang. Ini akan menjadi percepatan besar dibanding rencana awal mereka yang baru akan berakhir beberapa dekade setelah Gates wafat.
“Ini benar-benar tentang urgensi. Kita bisa menghabiskan lebih banyak uang jika kita tidak berusaha untuk menjadi abadi, dan saya tahu bahwa pengeluaran itu akan sejalan dengan nilai-nilai saya,” kata Gates kepada BBC Newshour.
Terinspirasi dari Carnegie dan Warren Buffett
Dalam blognya, Gates menyebut dirinya terinspirasi oleh esai legendaris Andrew Carnegie, taipan yang juga dikenal sebagai filantropis besar. Carnegie pernah menulis, “Orang yang meninggal dalam keadaan kaya akan mati dalam keadaan terhina.”Selain Carnegie, Gates juga banyak belajar dari sahabat sekaligus investor kawakan, Warren Buffett, yang juga memilih untuk memberikan sebagian besar kekayaannya untuk amal.
Misi: Basmi penyakit dan kemiskinan
Gates Foundation punya tiga misi utama yaitu, menghapus penyakit yang bisa dicegah dan membunuh ibu dan anak, memberantas penyakit menular seperti malaria dan campak dan mengentaskan kemiskinan ekstrem yang menjerat ratusan juta orang.Namun, Gates juga menyayangkan tren beberapa negara besar seperti Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis yang memangkas anggaran bantuan luar negeri.
“Tidak jelas apakah negara-negara terkaya di dunia akan terus membela rakyatnya yang paling miskin. Namun satu hal yang dapat kami jamin adalah, dalam semua pekerjaan kami, Gates Foundation akan mendukung upaya-upaya untuk membantu orang-orang dan negara-negara untuk keluar dari kemiskinan,” tulis Gates.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News