Mata uang Dolar AS. Foto : MI.
Mata uang Dolar AS. Foto : MI.

Dolar AS Beringas setelah Powel Beri Sinyal Hawkish

Antara • 27 Agustus 2022 09:13
New York: Dolar AS menguat terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), setelah Ketua Federal Reserve (Fed) Jerome Powell mengindikasikan lebih banyak kenaikan suku bunga ke depan untuk menjinakkan inflasi.
 
Ketua Fed mengadopsi nada hawkish untuk memerangi inflasi, tetapi tidak menyelesaikan perdebatan tentang seberapa besar kemungkinan kenaikan suku bunga pada pertemuan bank sentral AS pada September.
 
Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama rivalnya, naik 0,31 persen menjadi 108,8060.
 
Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi 0,9968 per USD dari 0,9973 per USD di sesi sebelumnya. Poundsterling Inggris turun menjadi 1,1744 per USD dari 1,1828 per USD di sesi sebelumnya. Dolar Australia juga turun menjadi 0,6894 per USD dari 0,6978 per USD.
 
Dolar AS dibeli 137,37 yen Jepang, lebih tinggi dari 136,46 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik menjadi 0,9664 franc Swiss dari 0,9635 franc Swiss, dan naik menjadi 1,3026 dolar Kanada dari 1,2937 dolar Kanada.
 
Baca juga: Ekonomi AS Menyusut 0,6%, Resmi Resesi?

 
Dalam pidatonya pada Jumat, 26 Agustus 2022, Powell menegaskan kembali janjinya untuk secara paksa memerangi inflasi yang masih mendekati level tertinggi dalam empat dekade.
 
Ekonomi AS membutuhkan kebijakan moneter yang ketat untuk beberapa waktu sebelum inflasi terkendali, yang berarti pertumbuhan yang lebih lambat, pasar kerja yang lebih lemah, dan 'sedikit rasa sakit' untuk rumah tangga dan bisnis.
 
Namun, Powell tidak memberikan indikasi seberapa tinggi suku bunga akan naik sebelum Fed selesai. Ia hanya mensiratkan suku bunga akan bergerak setinggi yang diperlukan karena berusaha menurunkan inflasi ke target 2,0 persen.
 
"Saya pikir secara keseluruhan Ketua Fed benar-benar hawkish, tetapi tidak di atas dan di luar apa yang telah diperkirakan dan saya pikir juri masih belum mengetahui apakah kita melihat kenaikan suku bunga 50 atau 75 basis poin bulan depan," kata Analis Pasar Senior Convera Joe Manimbo, di Washington.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan