Kepala ekonom IMF Gita Gopinath mengatakan bahwa sektor real estate adalah bagian besar dari ekonomi Tiongkok, dan potensi gagal bayar (default) Evergrande dapat berimplikasi pada aktivitas ekonomi dan stabilitas keuangan Tiongkok.
"Kami mengikuti perkembangan di Tiongkok dengan sangat cermat," kata Gopinath, menggarisbawahi perlunya reformasi peraturan untuk mengatasi sektor properti yang sangat berpengaruh.
"Kami masih percaya bahwa Tiongkok memiliki alat dan ruang kebijakan untuk mencegah ini berubah menjadi krisis sistemik" jelas dia dikutip dari Antara, Rabu, 22 September 2021.
Evergrande berutang uang ke lebih dari 128 bank dan sekitar 121 lembaga non-bank, menurut isi surat yang bocor, yang ditulis oleh Evergrande kepada pemerintah akhir tahun lalu.
Puncaknya pada pekan lalu, investor ritel yang tidak puas berkumpul di markas Evergrande di Shenzhen menuntut uang mereka, setelah perusahaan hanya menawarkan pembayaran bertahap.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News