Melansir trtworld, Rabu, 4 Agustus 2021, dalam sebuah rancangan laporan, pencarian dana ini terjadi di tengah kekhawatiran negara-negara kaya yang sebagian mengabaikan program covid-19.
Menurut dokumen yang diperkirakan akan dirilis minggu ini, sebagian besar uang tunai yang diminta dari mitra WHO diperlukan untuk membeli alat tes, oksigen, dan masker wajah bagi negara-negara miskin.
Serta seperempatnya untuk membeli ratusan juta vaksin bagi mereka yang tidak ada rencana untuk berpergian ke mana-mana (luar negeri).
Makalah yang masih dapat berubah ini, menguraikan hasil dan kebutuhan keuangan Access to Covid-19 Tools Accelerator (ACT-A), program yang dipimpin bersama oleh WHO untuk mendistribusikan vaksin, obat-obatan, dan tes covid-19 secara adil di seluruh dunia.
Seorang pejabat ACT-A mengatakan, program tersebut, yang didirikan pada awal pandemi, masih sangat kekurangan dana. Para koordinatornya mengakui bahwa program itu akan tetap ada karena banyak pemerintah berupaya mengatasi kebutuhan global mengatasi covid secara berbeda.
Akibatnya, ungkap dokumen tersebut, ia telah memotong hampir USD5 miliar terhadap total permintaan dana. Tetapi masih membutuhkan USD16,8 miliar, hampir sebanyak apa yang telah dikumpulkan sejauh ini. Serta membutuhkan dana cepat sebesar USD7,7 miliar.
Dokumen tersebut juga menyerukan tambahan USD3,8 miliar, di samping USD7,7 miliar, untuk mengambil opsi terhadap 760 juta dosis vaksin covid-19 yang akan dikirimkan tahun depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News