“Kami memahami jalannya akan rumit dan transisinya akan memiliki tantangan. Tapi kami yakin kami dapat bertemu mereka dan mempercepat upaya kami untuk masa depan rendah emisi, kata dia dikutip dari Arab News, Minggu, 24 Oktober 2021.
Dia menekankan perlunya transisi energi yang teratur dengan mengambil pandangan holistik dari seluruh skenario. Nasser mengatakan dunia membutuhkan kebijakan energi inklusif untuk menghindari krisis. Dia mengatakan perusahaan minyak berinvestasi besar-besaran dalam penelitian dan pengembangan.
“Kami memiliki 12 pusat penelitian di seluruh dunia,” jelas dia.
Dia mengatakan fokus dari semua fasilitas penelitian kami adalah untuk mengatasi perubahan iklim dan menemukan solusi yang berkelanjutan.
Sebelumnya, kepala ACWA Power, satu-satunya perusahaan yang terdaftar di Arab Saudi dengan proyek-proyek terbarukan, mengungkapkan rencana perusahaannya untuk mengakhiri investasi dalam skema yang tidak terbarukan untuk mencapai nol bersih pada 2050.
"Kami ingin mengurangi emisi karbon, karena perubahan iklim itu nyata. Kita bisa melihatnya, kita bisa merasakannya," jelas kepala eksekutif ACWA Power, Paddy Padmanathan.
Perusahaan ini diharapkan untuk memberikan setidaknya 70 persen dari skema terbarukan Arab Saudi pada 2030, dan diperkirakan akan mengambil bagian dalam proyek hijau senilai sekitar USD30 miliar selama 10 tahun ke depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News