Ilustrasi. FOTO: AFP
Ilustrasi. FOTO: AFP

Fed Resmi Kurangi Stimulus, Dolar AS Ambruk

Antara • 04 November 2021 08:12
New York: Dolar Amerika Serikat (AS) melemah pada akhir perdagangan Rabu waktu setempat (Kamis pagi WIB), setelah Federal Reserve AS mengatakan akan mulai melepaskan stimulus era pandemi covid-19. Tapi berpegang pada keyakinannya bahwa inflasi yang tinggi akan terbukti sementara dan kemungkinan tidak memerlukan kenaikan suku bunga yang cepat.
 
Mengutip Antara, Kamis, 4 November 2021, The Fed mengumumkan pemotongan bulanan USD15 miliar menjadi USD120 miliar dalam pembelian bulanan obligasi pemerintah dan sekuritas yang didukung hipotek, tetapi tidak banyak memberi sinyal kapan mungkin bank sentral memulai fase berikutnya dari normalisasi kebijakan dengan menaikkan suku bunga.
 
Indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya melemah setelah pernyataan Fed, mencapai terendah sesi sebelum membalikkan beberapa kerugian, dan terakhir turun 0,045 persen pada 94,068, masih dalam jangkauan tertinggi 2021 di 94,563 yang dicapai bulan lalu.

Aksi jual awal dalam dolar setelah pengumuman Fed kemungkinan karena aksi ambil untung, kata Scott Petruska, kepala strategi mata uang di Silicon Valley Bank. "Pasar sangat didominasi posisi beli dolar sampai saat ini dan mereka masih di situ," katanya.

Imbal hasil obligasi

Selama sisa kuartal, dolar akan didukung oleh imbal hasil obligasi Pemerintah AS yang relatif lebih tinggi, The Fed menunjukkan keinginan untuk menghentikan inflasi dan mengakui sampai batas tertentu bahwa inflasi mungkin tidak sementara seperti yang mereka duga, dan sebagai tempat berlindung yang aman.
 
Pengumuman Fed mengikuti pertemuan Bank Sentral Australia (RBA) pada Selasa waktu setempat, dan Bank Sentral Eropa (ECB) Rabu waktu setempat lalu, keduanya mendorong kembali terhadap perkiraan pasar untuk kebijakan yang lebih ketat. Bank sentral Inggris (BoE) bertemu pada Kamis waktu setempat.
 
Presiden ECB Christine Lagarde mengatakan kenaikan suku bunga pada 2022 sangat tidak mungkin karena inflasi terlalu rendah, mengirim imbal hasil obligasi pemerintah lebih rendah. Tapi euro hampir tidak bergerak.
 
Terhadap euro, greenback hampir datar di 1,15825 dolar AS. Itu tidak jauh dari level terendah 1,1522 dolar AS untuk euro yang dicapai pada Oktober, yang merupakan level terkuat untuk dolar sejak Juli 2020. Dolar/yen diperdagangkan pada 114,125, mendekati level tertinggi empat tahun.
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan