Ilustrasi. FOTO: AFP/YE AUNG THU
Ilustrasi. FOTO: AFP/YE AUNG THU

Mengenal Lebih Jauh Apa Itu World Economic Forum di Davos, Swiss

Angga Bratadharma • 18 Januari 2023 14:04
Davos: Tahun ini, Davos, Swiss, kawasan yang berselimutkan salju di musim dingin, kembali menerima ribuan peserta dari Forum Ekonomi Dunia atau World Economic Forum (WEF) 2023 yang digelar mulai 16 hingga 20 Januari 2023. Acara berskala internasional dan dihadiri banyak orang penting dunia itu mengambil tema 'Cooperation in a Fragmented World'.
 
Dilansir Medcom.id dari berbagai macam sumber, World Economic Forum adalah organisasi nonprofit untuk kerja sama pemerintah-swasta yang didirikan di Jenewa pada 1971 oleh Klaus M Schwab, seorang profesor bisnis di Swiss. Forum ini independen, tidak memihak dan tidak terikat pada kepentingan khusus apapun.
 
WEF berusaha dalam semua upayanya untuk menunjukkan kewirausahaan demi kepentingan publik global sambil menjunjung tinggi standar tata kelola tertinggi. WEF secara rutin mengadakan pertemuan tahunan di Davos, Swiss, yang mempertemukan para pemimpin dunia.

Pertemuan para pemimpin itu mencakup berbagai bidang dan untuk mendiskusikan isu-isu seperti ekonomi, kesehatan, lingkungan, perubahan iklim, energi, dan lain-lain. Pertemuan akan membahas peningkatan kerja sama kolektif untuk berbagi kemakmuran di tengah situasi dunia yang multi polar, pertumbuhan ekonomi yang lambat, dan revolusi industri.
Baca: IKN Bakal Buka Banyak Lapangan Kerja, Berminat?

WEF secara rutin meluncurkan laporan Global Competitiveness Report (GCR) sejak 1979 untuk menilai kemampuan negara menyediakan kemakmuran bagi rakyat, dengan cara mengukur kemampuan memanfaatkan/menggunakan sumber daya. WEF telah bekerja sama dengan beberapa kementerian di Indonesia.
 
Kerja sama itu terutama pada bidang public-private partnerships, antara lain Grow Asia Food Security Partnership (pisAgro), Advancing Financial Inclusion, Tropical Forest Alliance (TFA), Developing Capital Markets in Emerging Economies, Strategic Infrastructure, dan Responsible Mining and Development Initiative.
 
WEF memiliki community antara lain International Business Community (IBC), Industry Partnership (IP), International Media Community (IMC), Global Health Forum (GHF), Global University Leaders Forum (GULF), Faith Communities, dan Labour Leaders Community (LLC).
 
Dikutip dari keterangan tertulisnya, WEF mengklaim, WEF 2023 akan dihadiri oleh 2.700-an peserta dari 130-an negara, termasuk lebih dari 370 figur publik dari kalangan pemerintahan dan organisasi internasional. Selain itu, juga dihadiri lebih dari 1.500-an pemimpin bisnis dan 90-an inovator.
 
Kemudian dihadiri sebanyak 56 menteri keuangan, 19 gubernur bank sentral, 30 menteri perdagangan, dan 35 menteri luar negeri. Pada tahun ini, WEF akan mengadakan 450-an sesi membahas percepatan kemajuan dan dampak penanganan tantangan global.
 
Fokusnya adalah kepada sistem baru yang canggih untuk bidang energi, iklim, sumber daya alam, investasi, perdagangan dan infrastruktur, inovasi dan ketangguhan sektor swasta, pekerjaan, ketrampilan dan kepedulian, dan dialog di dunia beragam kutub.
 
WEF memfasilitasi kolaborasi sektor publik dan swasta lewat inisiatif berdampak yang akan membahas isu mulai dari penanganan pandemik ke krisis iklim, edukasi, teknologi, dan transisi energi.
 
Adapun pertemuan elite dan bergengsi ini berlangsung ketika dunia saat ini berada pada titik infleksi kritis. Pasalnya, berbagai krisis yang sedang berlangsung membutuhkan tindakan kolektif yang benar dan berani. Berbagai krisis yang mendera dunia perlu segera dituntaskan melalui dialog konstruktif dan kolaboratif.
 
Sementara itu, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Arsjad Rasjid mengajak investor global untuk turut mengembangkan peluang investasi di Indonesia melalui penyelenggaraan Indonesia Pavilion yang bersamaan dengan rangkaian kegiatan World Economic Forum Annual Meeting di Davos, Swiss, pada 16-20 Januari 2023.
 
Arsjad menegaskan diperlukan kolaborasi dari banyak pihak baik itu pemerintah, pemimpin industri, asosiasi, organisasi kemasyarakatan, serta para investor untuk memajukan perekonomian Indonesia.
 
"Melalui Indonesia Pavilion, kami mengajak para investor global untuk bertindak sebagai katalis dan bersama kita mengembangkan peluang investasi di Indonesia yang per tahunnya bisa mencapai total potensi nilai ekonomi tahunan hingga USD200-250 miliar pada 2050," pungkasnya.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan