Ilustrasi. Foto: AFP.
Ilustrasi. Foto: AFP.

Harga Minyak Dunia Nyungsep 2% Gara-gara Kekhawatiran Permintaan

Antara • 26 November 2022 09:30
New York: Harga minyak jatuh sekitar dua persen pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB). Harga minyak terseret kekhawatiran prospek permintaan yang memburuk, terutama dari Tiongkok dan tawar-menawar batas harga Barat terhadap minyak Rusia.
 
Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Januari tergelincir USD1,71 atau 2,0 persen menjadi USD83,63 per barel di London ICE Futures Exchange.
 
Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Januari merosot USD1,66 atau 2,13 persen menjadi USD76,28 per barel di New York Mercantile Exchange. Tidak ada penyelesaian WTI pada Kamis, 24 November 2022 karena liburan Thanksgiving AS dan volume perdagangan tetap rendah.

"Karena ada sedikit volume setelah liburan, kami sedikit melepaskan beberapa keuntungan di sini," kata analis di grup Price Futures Phil Flynn, dikutip Antara, Sabtu, 26 November 2022.
 
Kedua kontrak acuan membukukan penurunan mingguan ketiga berturut-turut setelah mencapai posisi terendah 10 bulan minggu ini. Brent mengakhiri minggu ini turun 4,6 persen, sementara WTI turun 4,7 persen.
 
Struktur pasar Brent dan WTI menyiratkan permintaan saat ini sedang melemah, dengan kemunduran, yang ditentukan oleh harga bulan depan yang diperdagangkan di atas kontrak untuk pengiriman selanjutnya, yang telah melemah secara nyata dalam beberapa sesi terakhir.
 
Untuk spread dua bulan, struktur Brent dan WTI bahkan turun ke contango minggu ini, menyiratkan kelebihan pasokan dengan kontrak pengiriman jangka pendek dihargakan di bawah pengiriman selanjutnya.
 
Baca juga: Arab Saudi Belum Naikkan Produksi, Harga Minyak Dunia Kembali Naik

 
Tiongkok , importir minyak utama dunia, pada Jumat, 25 November 2022 melaporkan rekor harian baru untuk infeksi covid-19, ketika kota-kota di seluruh negeri terus memberlakukan langkah-langkah mobilitas dan pembatasan lain untuk mengendalikan wabah.
 
Langkah tersebut mulai memukul permintaan bahan bakar, dengan lalu lintas melayang turun dan permintaan minyak tersirat sekitar satu juta barel per hari lebih rendah dari rata-rata, sebuah catatan ANZ menunjukkan.
 
Sementara itu, para diplomat G7 dan Uni Eropa telah membahas batas harga minyak Rusia antara USD65 dan USD70 per barel, tetapi kesepakatan masih belum tercapai. Pertemuan perwakilan pemerintah Uni Eropa, yang dijadwalkan pada Jumat, 25 November 2022 malam untuk membahas proposal tersebut, dibatalkan, kata diplomat Uni Eropa.
 
Tujuannya adalah untuk membatasi pendapatan guna mendanai serangan militer Moskow di Ukraina tanpa mengganggu pasar minyak global, tetapi tingkat yang diusulkan secara luas sejalan dengan apa yang sudah dibayar oleh pembeli Asia.
 
Perdagangan diperkirakan akan tetap berhati-hati menjelang kesepakatan batas harga, yang akan mulai berlaku pada 5 Desember ketika larangan Uni Eropa terhadap minyak mentah Rusia dimulai, dan menjelang pertemuan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya pada 4 Desember.
 
*Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id*
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan