Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Foto: AFP/Adek Berry.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Foto: AFP/Adek Berry.

Inflasi Turki Stabil di Bawah 80%

Media Indonesia.com • 04 Agustus 2022 13:35
Jakarta: Tingkat inflasi tahunan Turki stabil pada Juli di bawah 80 persen. Inflasi ini mendukung janji Presiden Recep Tayyip Erdogan, kenaikan harga yang tidak terkendali akan segera berhenti.
 
Menurut data resmi, Rabu, 3 Agustus 2022, tingkat kenaikan harga konsumen tahunan mencapai 79,6 persen di Juli dibandingkan dengan 78,6 persen di Juni. Turki jatuh ke dalam krisis ekonomi baru ketika Erdogan memulai eksperimen ekonomi yang tidak biasa hampir setahun yang lalu karena berusaha menurunkan inflasi sangat tinggi dengan memangkas suku bunga.
 
Teori ekonomi konvensional, yang diterima oleh pemerintah dunia, menyatakan bahwa suku bunga yang lebih rendah mendorong pertumbuhan dan mendorong harga dengan membangun permintaan.
 
Baca juga: Alami Krisis, 9 Negara Ini Terancam Bangkrut Seperti Sri Lanka

Orang Turki kini memiliki insentif yang kuat untuk membelanjakan sebanyak mungkin sebelum lira mereka kehilangan nilai lebih. Namun Erdogan telah berulang kali menyerukan kesabaran dan bersumpah bahwa harga akan mulai turun lagi pada awal tahun depan.

"Tren stabilisasi harga sudah dimulai," kata Erdogan dua hari sebelum laporan inflasi terbaru dirilis, dilansir Mediaindonesia.com, Kamis, 4 Agustus 2022.
 
"Kami berharap inflasi akan memasuki tren penurunan yang signifikan di bulan-bulan pertama tahun baru."
 
Bank sentral sekarang memperkirakan tingkat inflasi akan kembali turun menjadi sekitar 40 persen pada saat Erdogan akan menghadapi pemilihan ulang yang sulit pada Juli 2022. Namun para pemimpin oposisi dan banyak orang Turki tidak lagi mempercayai data resmi pemerintah.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan