Ilustrasi Emas. Foto: AFP/Patrick Hertzog.
Ilustrasi Emas. Foto: AFP/Patrick Hertzog.

Berkilau Lagi, Harga Emas Dunia Nyaris Sentuh Level Tertinggi Sepanjang Masa

Husen Miftahudin • 17 Oktober 2024 08:59
Chicago: Harga emas dunia naik menuju rekor tertinggi pada perdagangan Rabu waktu setempat (Kamis WIB), karena kenaikan emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil didukung oleh melemahnya imbal hasil obligasi Amerika Serikat (AS) dan pemangkasan suku bunga yang diharapkan oleh bank sentral utama, dengan dukungan safe haven tambahan dari konflik geopolitik yang sedang berlangsung.
 
Mengutip data Yahoo Finance, Kamis, 17 Oktober 2024, harga emas spot naik 0,5 persen menjadi USD2.673,24 per ons, mendekati rekor tertinggi USD2.685,42 yang dicapai pada 26 September. Sementara harga emas berjangka AS ditutup 0,5 persen lebih tinggi pada USD2.691,3.
 
Ekspektasi penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin oleh Federal Reserve AS pada November menguat, data inflasi yang lebih lemah di Eropa dan Inggris telah meningkatkan ekspektasi untuk pelonggaran ECB dan BoE yang lebih agresif, yang mengarah pada imbal hasil yang secara umum lebih rendah yang telah mengangkat emas.
 
"Bahkan ada peluang kecil kita bisa melihat mendekati USD3.000, dan itu mungkin lebih dari target kuartal I-2025," kata Peter A. Grant, wakil presiden dan ahli strategi logam senior di Zaner Metals.
 
Adapun imbal hasil Treasury AS turun ke level terendah dalam lebih dari seminggu, sehingga membuat emas lebih menarik karena cenderung berkembang pesat dalam lingkungan suku bunga rendah.
 
Para pedagang saat ini melihat sekitar 94 persen peluang penurunan suku bunga AS sebesar 25 basis poin pada November, menurut alat CME FedWatch.
 
Baca juga: Begini Cara Menghitung Harga Emas per Gram dengan Kalkulator
 

Bank sentral Eropa bakal pangkas suku bunga lagi

 
Bank Sentral Eropa tampaknya akan memberikan penurunan suku bunga lagi pada Kamis, sementara penurunan inflasi Inggris mengindikasikan penurunan suku bunga bulan depan oleh Bank of England.
 
Pendorong utama kenaikan harga emas meliputi risiko ketidakstabilan fiskal, daya tarik aset safe haven, ketegangan geopolitik, dedolarisasi, ketidakpastian pemilihan Presiden AS, dan pemangkasan suku bunga oleh bank sentral.
 
Delegasi pada pertemuan tahunan London Bullion Market Association memperkirakan harga emas akan naik menjadi USD2.941 selama 12 bulan ke depan dan harga perak akan melonjak menjadi USD45 per ons.
 
Sementara itu, perak spot menguat sekitar 0,6 persen menjadi USD31,67. Platinum naik 1,0 persen menjadi USD994,43 dan paladium naik 1,5 persen menjadi USD1.024,76.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan