Mengutip The Business Times, Sabtu 26 Februari 2022, Irak dan Nigeria mengatakan strategi kelompok untuk meningkatkan produksi secara bertahap sudah cukup guna menyeimbangkan pasar dan kelompok tidak perlu lebih agresif. Banyak delegasi menggemakan pandangan itu secara pribadi dan mengatakan tidak akan ada bedanya jika minyak mentah mencapai tiga digit.
Aliansi 23 negara, yang dipimpin oleh Arab Saudi dan Rusia, bertemu berikutnya pada 2 Maret. Aliansi ini memperhitungkan pertumbuhan produksi dari anggota non-OPEC seperti Brasil dan Kanada dan tidak ingin melihat peningkatan dalam minyak yang disimpan secara komersial di seluruh dunia, menurut Menteri Energi Irak Ihsan Abdul Jabbar.
"Pasar akan memiliki lebih banyak minyak jadi kami pikir tidak perlu menyimpang dari strategi hari ini. Kami tidak akan menciptakan pertumbuhan apapun pada penyimpanan komersial. Kami akan mengamankan semua permintaan dengan membuat pasokan yang dibutuhkan," katanya saat menghadiri konferensi gas alam.
Sementara itu, Menteri Energi Nigeria Timipre Sylva mendukung komentar Jabbar. "Kami tidak akan melakukan sesuatu yang luar biasa saat ini karena kami mengharapkan banyak produksi dari luar OPEC+. Tidak perlu sama sekali untuk membawa lebih banyak barel daripada rencana saat ini," kata Sylva.
Adapun Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan mitranya akan membuat keputusan mereka untuk April pada pertemuan Maret, setelah meninjau data baru tentang penawaran dan permintaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News