Mengutip Channel News Asia, Senin, 28 Maret 2022, Menteri Urusan Ekonomi Jerman Robert Habeck mengamankan kesepakatan itu selama pembicaraan di Doha dengan emir dan menteri energinya yang telah mendesak negara-negara Eropa untuk mencapai kesepakatan jangka panjang guna menjamin pasokan mereka.
Negara-negara Eropa telah dipaksa untuk beralih ke Qatar dalam beberapa bulan terakhir karena mereka mencari alternatif LNG untuk gas Rusia setelah invasi Moskow ke Ukraina. Qatar bersikeras pada kontrak panjang karena biaya investasi yang besar dalam produksi gas.
Sudah menjadi salah satu dari tiga pengekspor LNG teratas dunia, Qatar berencana untuk meningkatkan produksi sebesar 50 persen pada 2027.
Kementerian energi Qatar mengatakan beberapa tahun pembicaraan dengan Jerman tidak pernah menghasilkan perjanjian definitif karena kurangnya kejelasan tentang peran jangka panjang gas dalam bauran energi Jerman dan infrastruktur impor LNG yang diperlukan.
Ia menambahkan dalam pertemuan antara Habeck dan Menteri Energi Saad Sherida Al-Kaabi, pihak Jerman menegaskan bahwa Pemerintah Jerman telah mengambil tindakan cepat dan konkret untuk mempercepat pengembangan dua terminal penerima LNG di Jerman sebagai prioritas untuk mengizinkan impor LNG jangka panjang ke Jerman dan skema tersebut mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Jerman.
Kedua belah pihak setuju bahwa entitas komersial masing-masing akan terlibat kembali dan melanjutkan diskusi tentang pasokan LNG jangka panjang dari Qatar ke Jerman. Di Berlin, seorang juru bicara Jerman mengkonfirmasi kemitraan jangka panjang telah dicapai dan bahwa perusahaan akan masuk ke dalam negosiasi kontrak konkret.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News