Harga emas spot turun di bawah level kunci USD2.000 per ons, mencatat reversal tajam dari rekor tertinggi yang dicapai minggu lalu.
Menurut analisis Deu Calion Futures (DCFX) Andrew Fischer, penurunan tersebut sebagian besar dipicu oleh Dolar yang tangguh dan indikasi kekuatan ekonomi AS.
Harga emas spot mengalami penurunan sebesar 0,4 persen menjadi USD1.996,24 per ons, sementara emas berjangka yang akan jatuh tempo Februari mengalami penurunan sebesar 0,1 persen menjadi USD2.012,75 per ons pada pukul 11.19 WIB.
Baca juga: Daftar Harga Emas Antam hingga UBS di Pegadaian Hari Ini |
Rekor tertinggi minggu lalu kini menjadi kenangan, dengan kedua instrumen perdagangan ini diperdagangkan sekitar USD150 di bawah level tersebut.
"Sentimen risiko yang membaik setelah data tenaga kerja AS yang kuat menjadi salah satu faktor penekan terbesar terhadap harga emas," katanya dalam keterangan tertulis, Selasa, 12 Desember 2023.
Dia menjelaskan, para investor juga tetap waspada menjelang rapat Federal Reserve pekan ini. Meskipun bank sentral diperkirakan akan menahan suku bunga tetap rendah, prospek untuk pemangkasan suku bunga pada tahun 2024 tetap menjadi fokus utama.
Pasar tenaga kerja AS berjalan kuat
Data terbaru menunjukkan pasar tenaga kerja AS berjalan kuat, dan ekspektasi pemotongan suku bunga pada Maret 2024 telah mengalami penurunan tajam.Pasar merespons dengan meningkatnya minat risiko, mengindikasikan bahwa ekonomi AS mungkin mengalami soft landing. Hal ini menyebabkan penurunan harga emas, sementara pasar saham menguat.
Selain Federal Reserve, keputusan suku bunga dari Bank of England, European Central Bank, dan Swiss National Bank juga menjadi sorotan minggu ini.
"Ketiga bank tersebut diperkirakan akan memberikan sinyal suku bunga yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama, yang dapat menekan harga emas dengan meningkatkan biaya peluang berinvestasi di logam mulia yang tidak menawarkan imbal hasil," tutur dia.
Dalam analisisnya Fischer menyebutkan, prediksinya secara garis besar, emas (XAUUSD) cenderung melanjutkan penurunan, dan penurunan ini nampaknya masih akan berlanjut dalam waktu dekat. Menurutnya, belum ada faktor yang mendukung kenaikan untuk saat ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News