baca juga: Harga Minyak Dunia Tertekan Lemahnya Data AS |
Minyak mentah berjangka brent turun 11 sen atau 0,1 persen menjadi USD83,62 per barel pada pukul 00.10 GMT. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS juga turun 11 sen atau 0,1 persen menjadi USD80,65 per barel. Kedua tolok ukur tersebut telah turun dalam tiga sesi sebelumnya, dengan minyak mentah berjangka brent diperdagangkan serendah USD83,30 per barel pada Selasa, 16 Juli 2024, terendah sejak 17 Juni 2024.
"Kekhawatiran terhadap permintaan di Tiongkok terus membebani sentimen," tulis Analis ANZ Bank Daniel Hynes, dilansir CNBC International, Rabu, 17 Juli 2024.
Data resmi menunjukkan ekonomi negara pengimpor minyak utama ini tumbuh 4,7 persen pada kuartal kedua awal pekan ini, pertumbuhan paling lambat sejak kuartal pertama 2023.
Penguatan dolar AS juga membebani harga minyak. Indeks dolar sedikit lebih tinggi untuk sesi ketiga berturut-turut pada Rabu, membuat minyak lebih mahal bagi investor yang memegang mata uang lainnya.
Kekhawatiran terhadap permintaan dan penguatan dolar mengimbangi tanda-tanda pengetatan pasokan di Amerika Serikat, produsen dan konsumen minyak terbesar di dunia.
Pengetatan pasokan minyak dunia
Mengutip data American Petroleum Institute, persediaan minyak mentah AS turun 4,4 juta barel dalam pekan yang berakhir 12 Juli. Analis yang disurvei oleh Reuters memperkirakan stok minyak mentah turun 33 ribu barel."Sementara itu meningkatnya risiko geopolitik membantu membatasi penurunan harga minyak," kata analis Growmark Energy.
Sebuah kapal tanker minyak berbendera Liberia sedang menilai kerusakan dan menyelidiki potensi tumpahan minyak setelah kapal tersebut diserang oleh kelompok Houthi Yaman di Laut Merah, kata Pusat Informasi Maritim Bersama (JMIC) Laut Merah dan Teluk Aden pada Selasa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News