Gugatan mengenai ekspor roda kereta api, turbin angin, dan bak cuci stainless steel Tiongkok muncul setelah Canberra menantang tarif Beijing pada ekspor anggur Australia. "Ini bertujuan untuk menjaga hak dan kepentingan sah perusahaan Tiongkok," kata Juru Bicara Kementerian Perdagangan Tiongkok Gao Feng, dilansir dari Channel News Asia, Selasa, 29 Juni 2021.
"Kami berharap Australia akan mengambil tindakan nyata untuk memperbaiki praktik yang salah, menghindari distorsi dalam perdagangan produk terkait, dan mengembalikan perdagangan tersebut ke jalur normal sesegera mungkin," tambah Gao Feng.
Australia telah memberlakukan tarif pada roda kereta dan turbin angin buatan Tiongkok sejak 2019. Sedangkan Tiongkok pada November mengumumkan tarif hingga 218 persen untuk anggur Australia, yang dikatakan 'dibuang' ke pasar Tiongkok dengan harga bersubsidi.
Menurut data resmi, tindakan keras itu hampir menutup pasar anggur luar negeri terbesar di Australia, dengan penjualan turun dari 1,1 miliar dolar Australia (USD840 juta) menjadi hanya 20 juta dolar Australia.
Perdana Menteri Australia Scott Morrison telah memperingatkan pemerintahnya akan menanggapi secara paksa negara-negara yang mencoba menggunakan pemaksaan ekonomi terhadap Australia.
Keputusan pekan lalu untuk membela pembuat anggur Australia datang enam bulan setelah Canberra mengajukan protes terpisah di WTO atas tarif jelai Australia, yang ekspornya ke Tiongkok bernilai sekitar USD1 miliar per tahun.
Beijing telah memberlakukan sanksi ekonomi yang keras pada berbagai produk Australia dalam beberapa bulan terakhir, mulai dari tarif tinggi hingga praktik mengganggu di beberapa sektor pertanian, batu bara, anggur, dan pariwisata.
Sedangkan Gao mengatakan Tiongkok menentang penyalahgunaan langkah-langkah pemulihan perdagangan, yang tidak hanya merusak hak dan kepentingan sah perusahaan Tiongkok, tetapi juga merusak kekhidmatan dan otoritas aturan WTO.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News