"Hal ini diperburuk dengan melemahnya arus rantai suplai serta menurunnya permintaan akibat implementasi langkah-langkah darurat kesehatan oleh hampir semua negara. Untuk mengatasi dampak yang lebih buruk bagi perekonomian khususnya di kawasan APEC, dibutuhkan perhatian khusus dan aksi yang cepat serta strategis dari semua anggota ekonomi APEC,” kata Agus melalui keterangan tertulisnya, Senin, 27 Juli 2020
Dalam pertemuan APEC Virtual Ministers Responsible for Trade Meeting (APEC VMRT), Agus menyerukan agar kerja sama diperkuat guna memastikan keberlanjutan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas di masa maupun pascapandemi. Beberapa hal yang perlu difokuskan yakni di bidang fasilitasi perdagangan, penanganan hambatan rantai suplai, penguatan koordinasi, dan pertukaran informasi kebijakan penanganan dampak pandemi di kawasan APEC.
“Sebagai upaya memperkuat respons secara kolektif dan menyusun langkah strategis bagi pemulihan ekonomi kawasan Asia Pasifik, para Menteri Perdagangan APEC telah menghasilkan suatu rekomendasi langkah konkret dan program kerja nyata bagi forum APEC dalam mengatasi dampak pandemi covid-19,” tutur Agus.
Di forum APEC, Indonesia berperan aktif dalam pertukaran informasi kebijakan penanganan covid-19. Kontribusi dalam rangka memperkuat program kerja utama APEC juga terus dilakukan, terutama dalam upaya mengatasi berbagai hambatan nontarif; mendorong fasilitasi perdagangan untuk mempermudah sektor bisnis; penguatan rantai suplai, integrasi, dan diversifikasi rantai nilai; serta kerja sama untuk memperkuat konektivitas kawasan.
Menurut Agus, Indonesia juga menekankan agar APEC mendorong terwujudnya sinergi penanganan dampak ekonomi covid-19 yang disepakati di berbagai fora seperti ASEAN, ASEAN Plus 1, dan G20 agar langkah-langkah yang ditempuh dapat saling memperkuat, tidak tumpang tindih, dan betul-betul efektif.
“Indonesia melalui Kementerian Perdagangan akan terus mendorong berbagai inisiatif untuk meningkatkan daya saing dan kapasitas anggota Ekonomi APEC, khususnya yang menyangkut partisipasi lebih lanjut dalam hal rantai nilai dan rantai suplai; isu-isu inklusivitas; dukungan terhadap usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM); serta pemanfaatan perkembangan ekonomi digital,” ujarnya.
Lebih lanjut, para Menteri Perdagangan APEC telah menyepakati suatu pernyataan bersama (APEC VMRT statement) sebagai wujud penegasan komitmen bersama atas pentingnya mitigasi dampak pandemi covid-19 secara efektif, berkelanjutan, dan inklusif.
APEC VMRT statement merefleksikan komitmen bersama Ekonomi APEC dalam memperkuat ketahanan rantai suplai dan memfasilitasi kelancaran arus barang esensial secara transparan, nondiskriminatif, stabil, dan dapat diprediksi untuk mengatasi dampak pandemi covid-19, khususnya terhadap sektor perdagangan.
Program kerja Ekonomi APEC untuk penanganan pandemi tersebut merupakan langkah strategis yang penting untuk segera dilakukan. Meski demikian, kepentingan nasional dan memperhatikan kebijakan domestik Ekonomi APEC tetap perlu dijaga.
“Pemerintah Indonesia terus mengupayakan pemulihan ekonomi melalui berbagai perangkat kebijakan perdagangan yang terintegrasi dengan tetap memprioritaskan perlindungan kepada masyarakat,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id