Selain itu penguatan harga minyak juga terjadi ketika pasar rebound dari aksi jual terkait meningkatnya persediaan AS dan rencana OPEC+ untuk meningkatkan pasokan.
Melansir Channel News Asia, Kamis, 6 Juni 2024, harga minyak mentah berjangka Brent naik 27 sen, atau 0,34 persen, menjadi USD78,68 per barel pada pukul 01.03 GMT, sementara minyak mentah berjangka AS, West Texas Intermediate (WTI) naik 36 sen, atau 0,49 persen, menjadi USD74,43.
Penurunan suku bunga The Fed
Hampir dua pertiga ekonom saat ini memprediksi penurunan suku bunga pada bulan September, menurut jajak pendapat Reuters pada 31 Mei-5 Juni, mengimbangi berita penurunan pasokan baru-baru ini.Suku bunga yang lebih rendah menurunkan biaya pinjaman, yang dapat mendorong aktivitas ekonomi dan meningkatkan permintaan minyak.
Analis ANZ mengatakan dalam sebuah catatan, para pedagang juga melihat aksi jual yang dipicu oleh data inventaris AS sebagai satu hal yang berlebihan.
| Baca juga: Harga Minyak Tergelincir Imbas Naiknya Stok Minyak AS |
Harga awalnya turun pada awal perdagangan Rabu setelah stok minyak mentah AS melonjak 1,2 juta barel dalam sepekan hingga 31 Mei, dibandingkan dengan perkiraan analis untuk penurunan 2,3 juta barel, data dari Badan Informasi Energi AS (EIA) menunjukkan.
Namun harga kemudian rebound dan mengakhiri sesi dengan kenaikan satu persen karena aksi jual yang terlalu tajam dan meningkatnya optimisme suku bunga.
Seperti diketahui, harga minyak sempat jatuh setelah Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya sepakat pada hari Minggu untuk memperpanjang sebagian besar pengurangan produksi minyak mereka hingga 2025. Akibat hal tersebut memberikan ruang untuk pengurangan sukarela dari delapan anggota yang akan dicabut secara bertahap yang dimulai pada Oktober.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
