Ilustrasi. Foto: AFP.
Ilustrasi. Foto: AFP.

Jelang Pertemuan OPEC+, Harga Minyak Dunia Makin Mahal

Husen Miftahudin • 29 Mei 2024 09:07
New York: Harga minyak naik lebih dari USD1 per barel pada perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu WIB) di tengah ekspektasi OPEC+ akan mempertahankan pembatasan pasokan minyak mentah pada pertemuan 2 Juni. Sementara dimulainya musim mengemudi di musim panas di Amerika Serikat (AS) dan melemahnya dolar juga mendorong peningkatan komoditas tersebut.
 
Dikutip dari Yahoo Finance, Rabu, 29 Mei 2024, minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Juli ditutup naik USD1,12 atau 1,4 persen menjadi USD84,22 per barel. Sementara minyak mentah AS berakhir pada USD79,83 per barel, naik USD2,11 atau 2,7 persen dari penutupan Jumat, setelah diperdagangkan selama libur Memorial Day di AS pada Senin tanpa penyelesaian.
 
Adapun, pertemuan online para produsen minyak OPEC+ yang akan diadakan pada Minggu, para pedagang dan analis memperkirakan pengurangan produksi sukarela sebesar 2,2 juta barel per hari akan tetap terjadi.
 
"Kami memperkirakan OPEC+ akan memperpanjang pengurangan produksi saat ini, setidaknya selama tiga bulan lagi pada pertemuan mendatang," kata analis UBS dalam sebuah catatan.
 
"Tindak lanjut kenaikan minggu ini difasilitasi oleh melemahnya dolar secara signifikan dan berkembangnya konsensus dimana OPEC+ akan memperpanjang pengurangan produksi pada pertemuan akhir pekan mendatang," kata Jim Ritterbusch dari Ritterbusch and Associates.
 
Minyak memperpanjang kenaikan lebih dari satu persen dalam perdagangan pada Senin yang teredam karena hari libur, dengan harapan peningkatan permintaan dari hari perdagangan pertama sejak dimulainya musim mengemudi dan liburan musim panas di AS memberikan dukungan.
 
Baca juga: Harga Minyak Dunia Makin Mahal, Ini Penyebabnya!
 

Menanti kebijakan suku bunga Fed

 
Kekhawatiran mengenai kenaikan suku bunga AS dalam jangka waktu yang lebih lama berkontribusi terhadap kerugian mingguan minyak mentah pada minggu lalu. Suku bunga yang lebih tinggi meningkatkan biaya pinjaman, yang dapat mengurangi aktivitas ekonomi dan permintaan minyak.
 
Investor akan mengamati indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) inti AS, yang merupakan ukuran inflasi utama untuk Federal Reserve, yang akan dirilis pada Jumat.
 
"Meskipun suasana cerah terlihat dalam dua hari terakhir, kekhawatiran terhadap suku bunga akan menjadi penghambat upaya lebih lanjut untuk membuat harga minyak lebih tinggi dalam waktu dekat," kata Tamas Varga dari broker PVM.
 
Data perjalanan udara juga membantu mendorong harga minyak, dengan jumlah kursi di AS pada penerbangan domestik pada bulan Mei naik lima persen secara bulanan (mom) dan hampir enam persen secara tahunan (yoy) menjadi sedikit di atas 90 juta, menurut data dari perusahaan analisis penerbangan OAG, melampaui level pada 2019 .
 
Konflik yang berlanjut di Timur Tengah, yang pada Senin termasuk kematian seorang anggota dinas keamanan Mesir dalam baku tembak dengan pasukan Israel, juga membantu meningkatkan harga minyak, kata Bob Yawger dari bank Mizuho.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan