Dikutip dari Channel News Asia, Minggu, 4 Oktober 2020, dengan perjalanan udara di sebagian kecil dari tingkat normal karena pembatasan dan ketakutan wisatawan terkait pandemi korona maskapai penerbangan telah memperlambat pengiriman pesawat baru.
Dalam sebuah wawancara dengan harian bisnis Handelsblatt, Schoellhorn mengatakan situasi di awal musim gugur lebih buruk dari yang diperkirakan perusahaan di musim panas. Dia menambahkan bahwa hal ini bisa menyebabkan pengurangan 15 ribu pekerjaan.
Karena beberapa pabrik Airbus sudah kurang dimanfaatkan sebelum pandemi, serikat pekerja sekarang khawatir bahwa manajemen dapat memutuskan untuk menutup pabrik di seluruh dunia. Namun, Schoellhorn mengatakan hanya Jerman yang di luar dari rencana itu.
"Secara substansi, saya tidak melihat ada lokasi di Jerman yang berisiko saat ini," katanya.
Kepala eksekutif Airbus Guillaume Faury mengatakan bulan lalu produsen pesawat akan melakukan yang terbaik untuk memotong biaya tanpa menggunakan hak untuk memecat karyawan, tetapi dia tidak dapat menjamin bahwa hal itu tidak akan terjadi.
Faury memperingatkan bahwa Airbus mungkin harus melakukan pemecatan setelah perjalanan udara gagal pulih dari pandemi korona yang sudah berusaha diantisipasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News