"Indonesia memiliki potensi ekonomi yang besar, sehingga penting bagi Uni Eropa memberikan perhatian lebih besar kepada Indonesia," ucap PM Janez Jansa, di sela-sela pertemuan UNFCC COP26 pada 2021, di ruang tunggu utama, Scottish Event Campus, Glasgow, Skotlandia, dilansir dalam laman Setkab, Selasa, 2 November 2021.
Mengawali pembicaraan, Presiden Jokowi menyampaikan apresiasi kepada PM Slovenia atas komitmennya untuk terus memperkuat hubungan Indonesia-Slovenia dan Indonesia-Uni Eropa (UE).
Presiden juga menyampaikan upaya memperkuat kerja sama Indonesia-UE ini telah dibahas dengan Prancis sebagai pemegang presidensi UE berikutnya dan juga dengan Presiden Dewan Eropa.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi mengharapkan agar Slovenia mendorong finalisasi perundingan Indonesia-EU Comprehensive Economic Partnership Agreement.
Perlakuan diskriminatif Uni Eropa ke sawit Indonesia
Selain itu, Presiden Jokowi juga menyampaikan terkait isu lingkungan hidup.Baca: Jokowi: Masih Ada Perlakuan Diskriminatif dari UE soal Kelapa Sawit RI
"Terkait dengan kerja sama lingkungan hidup, saya menyayangkan masih ada perlakuan diskriminatif oleh Uni Eropa terhadap kelapa sawit berkelanjutan Indonesia," ucap Presiden Jokowi.
Turut hadir mendampingi Presiden Jokowi dalam pertemuan tersebut, Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News