Mengutip Xinhua, Selasa, 20 Juli 2021, West Texas Intermediate untuk pengiriman Agustus turun USD5,39 atau 7,5 persen, menjadi USD66,42 per barel di New York Mercantile Exchange. Minyak mentah Brent untuk pengiriman September turun 4,97 atau hampir 6,8 persen menjadi USD68,62 per barel di London ICE Futures Exchange.
Aksi jual terjadi karena para pedagang khawatir bahwa kebangkitan dalam kasus covid-19 akan mengurangi prospek permintaan bahan bakar. Pelaku pasar juga mencerna kesepakatan produsen minyak utama pada peningkatan produksi di masa mendatang.
Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan negara-negara non-OPEC, yang dikenal sebagai OPEC+, sepakat dalam pertemuan daring pada Minggu waktu setempat untuk meningkatkan produksi minyak sebesar 400 ribu barel per hari karena permintaan meningkat.
OPEC dan sekutu non-OPEC-nya juga mencapai kesepakatan untuk menghentikan pengurangan produksi minyak 5,8 juta barel per hari pada September 2022, tergantung kondisi pasar. Tahun lalu OPEC+ memangkas produksi dengan rekor 10 juta barel per hari (bph) di tengah penurunan permintaan yang disebabkan pandemi dan penurunan harga.
Penyesuaian itu perlahan berkurang dan saat ini mencapai 5,8 juta barel. Dalam pernyataannya, OPEC+ mengatakan bahwa negara-negara telah sepakat untuk menyesuaikan produksi mereka secara keseluruhan mulai Agustus dan kemudian menilai perkembangan pasar dan kinerja negara-negara yang berpartisipasi pada Desember.
Untuk pekan yang berakhir Jumat kemarin, patokan minyak mentah Amerika Serikat turun sebanyak 3,7 persen dan Brent turun 2,6 persen, berdasarkan kontrak bulan depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News